Erupsi Semeru Capai Ketinggian 1.000 Meter Pagi Ini, 11 Kali Letusan Sejak Sabtu Dini Hari

Sabtu, 20 Desember 2025 – 08:33 WIB

Jakarta, VIVA – Gunung Semeru mengalami erupsi dengan letusan mencapai ketinggian 1.000 meter di atas puncaknya pada Sabtu pagi. Gunung ini terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur.

Baca Juga:
13 Rumah dan Satu Masjid Terendam Lahar Semeru, BPBD Salurkan Bantuan Darurat

Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, dalam laporannya menyatakan bahwa kolom abu terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal mengarah ke timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18 mm dan durasi 130 detik.

“Erupsi terjadi pada Sabtu, 20 Desember 2025, pukul 07.30 WIB. Tinggi kolom letusan sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut,” jelas Sigit.

Baca Juga:
Gunung Semeru 16 Kali Erupsi dengan Tinggi Letusan Capai 1.100 Meter

Menurut data, sejak pukul 00.22 WIB hingga 07.30 WIB, Gunung Semeru telah erupsi sebanyak 11 kali. Tinggi letusannya bervariasi antara 700 sampai 1.100 meter di atas puncak. Letusan tertinggi, 1.100 meter, terjadi pada pukul 05.35 WIB dengan kolom abu berwarna putih hingga kelabu mengarah ke timur laut. Saat laporan dibuat, erupsi masih terus berlangsung.

Baca Juga:
Status Gunung Semeru Turun dari Awas Menjadi Siaga

Aktivitas kegempaan didominasi oleh gempa letusan, tercatat 50 kali dari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Secara visual, gunung terlihat jelas dengan cuaca cerah dan angin lemah ke arah utara serta timur laut.

Sigit menjelaskan bahwa status Gunung Semeru masih Level III (Siaga). PVMBG merekomendasikan agar publik tidak beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius 13 km dari puncak. Masyarakat juga dihimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah karena bahaya lontaran batu pijar, dan menjaga jarak 500 meter dari tepi sungai di alur Besuk Kobokan.

MEMBACA  100 hari kekacauan Trump

Halaman Selanjutnya
Ia menambahkan, di luar jarak 13 km, masyarakat tetap harus waspada terhadap potensi perluasan awan panas dan aliran lahar yang bisa menjangkau hingga 17 km dari puncak.

Tinggalkan komentar