Persaingan Harga Mobil Listrik Semakin Memanas!

Rabu, 17 Desember 2025 – 15:02 WIB

Jakarta, VIVA – Thailand sekarang jadi pusat persaingan mobil listrik (EV) setelah beberapa produsen EV dari China kasih diskon besar-besaran sampai 38 persen untuk tarik konsumen.

Baca Juga:
Kronologi WN China Serang Anggota TNI Pakai Parang hingga Airsoft Gun di Ketapang: Berawal Drone di Area Latihan Militer

Langkah ini nandain strategi agresif merek-merek China dalam memperluas pangsa pasar di Asia Tenggara. Sekaligus tingkatkan persaingan sama produsen lokal dan internasional.

Ilustrasi mobil listrik / cas kendaraan listrik

Baca Juga:
Thailand Desak Kamboja Umumkan Gencatan Senjata Lebih Dulu, Ini Alasannya

Beberapa perusahaan EV China kayak BYD, Nio, dan Xpeng turunin harga model populer mereka secara signifikan, terutama untuk SUV dan sedan listrik kompak.

Dirangkum VIVA dari Bloomberg Rabu, 17 Desember 2025, diskon sampai 38 persen gak cuma berlaku buat harga beli, tapi juga sering dikombinasikan sama paket pembiayaan menarik dan garansi baterai yang lama.

Baca Juga:
Siap-siap Harga Mobil Listrik China Tahun Depan Naik

Strategi ini dirancang bikin kendaraan listrik lebih terjangkau, tingkatkan daya tarik bagi konsumen yang sensitif harga, dan percepat penetrasi EV di Thailand.

Dampak terhadap Pasar dan Persaingan

Langkah agresif produsen China diperkirakan bakal kasih tekanan ke produsen mobil lokal Thailand dan merek global yang udah lama di pasar sana. Dengan harga lebih rendah dan biaya kepemilikan yang efisien, produsen China berhasil tawarkan nilai lebih. Ini memaksa kompetitor buat sesuaikan strategi mereka lewat diskon, paket layanan tambahan, atau inovasi teknologi.

Dukungan Pemerintah dan Regulasi

Pemerintah Thailand saat ini dukung adopsi kendaraan listrik lewat insentif pajak, subsidi, dan kemudahan regulasi buat konsumen. Kondisi ini bikin peluang besar bagi produsen EV asing yang bisa tekan harga.

MEMBACA  Pameran Mobil Paris 2024 Mengungkap Mobil Berenang, Roda Kemudi Persegi Panjang

Tujuan pemerintah adalah percepat transisi dari kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik, sekaligus dukung target pengurangan emisi karbon nasional.

Konsumen Thailand tunjukin antusiasme tinggi terhadap harga agresif dari produsen China. Diskon besar, paket pembiayaan menarik, dan garansi baterai kompetitif bikin kendaraan listrik jadi pilihan lebih realistis bagi masyarakat kota.

Tren ini nunjukin bahwa harga tetap jadi faktor utama bagi konsumen waktu mau pindah ke kendaraan listrik.

Prospek Masa Depan

Thailand diprediksi bakal jadi pasar EV terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun ke depan. Didorong sama populasi kota yang besar dan meningkatnya kesadaran akan lingkungan.

Masuknya produsen EV China dengan strategi harga kompetitif akan percepat penetrasi mobil listrik, ubah dinamika persaingan industri otomotif, dan kasih pilihan lebih terjangkau bagi konsumen.

Tinggalkan komentar