Sekilas lihat, susah untuk tidak merasa sangat cemas terhadap Nutanix (NTNX). Dijuluki sebagai sistem operasi cloud perusahaan, Nutanix menggabungkan server, penyimpanan, virtualisasi, dan perangkat lunak jaringan jadi satu solusi terpadu. Mengingat lonjakan permintaan untuk manajemen beban kerja AI, orang akan menduga saham NTNX akan melonjak tinggi. Sayangnya, yang terjadi justru sebaliknya.
Salahkan peristiwa terkait pengungkapan keuangan terbaru. Di atas kertas, kuartal pertama fiskal Nutanix beragam, dengan laba per saham disesuaikan 41 sen memenuhi harapan Wall Street. Tapi, penyedia layanan cloud ini hanya mencatat pendapatan $670,6 juta, meleset dari target konsensus $676,4 juta.
Namun, yang benar-benar merusak sentimen untuk saham NTNX adalah pandangan ke depan. Untuk Q2, manajemen memproyeksikan pendapatan antara $705 juta dan $740 juta, jauh lebih buruk dibanding perkiraan konsensus analis sebesar $749,09 juta. Menambah parah, Nutanix juga menurunkan panduan pendapatan untuk setahun penuh.
Akibatnya, investor bergegas keluar. Dalam lima sesi terakhir, saham NTNX jatuh lebih dari 18%. Dalam 30 hari terakhir, turun hampir 34%, angka yang mengkhawatirkan. Jika semua itu belum cukup meyakinkan kamu bahwa ada yang sangat salah, kamu hanya perlu lihat indikator Opini Teknis Barchart, yang memberi peringkat NTNX sebagai 100% Jual Kuat.
Tapi, di sisi lain, Barchart mencatat bahwa indikator kekuatan relatif (RSI) sekuritas itu berada di bawah level 20%, menunjukkan kondisi jenuh jual. Karenanya, saham NTNX mungkin akan segera berbalik arah.
Harus diakui, arus opsi—yang hanya fokus pada transaksi blok besar kemungkinan ditempatkan oleh investor institusional—menunjukkan sentimen negatif pada Senin, begitu juga selama minggu yang dipotong liburan pekan lalu.
Dengan begitu banyak berita buruk melawan saham NTNX, apakah posisi kontrarian layak dijelajahi? Jika kamu penggemar matematika lanjutan, jawabannya bisa “ya”.
Di bawah Hukum Ashby tentang Variasi yang Diperlukan, suatu metodologi tidak boleh kurang kompleks dari lingkungan yang coba dijelaskannya. Itu seperti mengharapkan konsol game klasik dari tahun 1980-an menghasilkan grafis mirip asli: itu tidak akan terjadi karena sistemnya memang tidak mampu membuat detail seperti itu.
Dengan pemikiran sama, mustahil untuk menganalisis pasar saham dengan berarti tanpa kalkulus. Pasar saham itu stokastik, kacau, heteroskedastik, reflektif, dan ya, non-linear. Itu saja memerlukan model matematika yang mengukur non-linearitas.
Untuk membantu mengatasi kesenjangan pengetahuan ini, saya buat kerangka kerja yang saya sebut geometri trinitarian, yang menggabungkan teori probabilitas (Kolmogorov), transisi keadaan perilaku (Markov), dan kalkulus (estimasi kepadatan kernel atau KDE). Intinya, kami menggunakan alat-alat ini untuk mengidentifikasi dan mengukur kepadatan probabilitas, titik di mana harga cenderung berkumpul dalam berbagai keadaan.
Tentu, formatnya bermasalah, karena saham mewakili perjalanan tunggal sepanjang waktu. Untuk mengatasi masalah ini, saya terapkan dua proses: reifikasi dan iterasi. Pada intinya, kita akan memperlakukan probabilitas bukan sebagai konsep abstrak tapi sebagai objek fisik. Dengan memahami bentuk dan struktur probabilitas, kita punya gambaran empiris tentang profil risiko-imbalan suatu sekuritas.
Namun, untuk menghasilkan probabilitas sejak awal, pergerakan harga harus dibagi menjadi beberapa percobaan atau urutan. Saya pribadi lebih suka urutan 10 minggu, tapi yang lebih penting adalah iterasi diterapkan secara konsisten di seluruh kumpulan data.
Menggunakan geometri trinitarian, kita bisa mengatur imbal hasil 10 minggu ke depan saham NTNX sebagai kurva distribusi, dengan hasil antara $46,30 dan $53 (asumsi harga patokan $47,80, penutupan Jumat). Lebih lanjut, pengelompokan harga seharusnya dominan di $49,50.
Penilaian di atas mengagregasi semua percobaan sejak Januari 2019. Tapi, di bawah prinsip heteroskedastisitas, kami tertarik pada sinyal spesifik, urutan 3-7-D; yaitu, dalam 10 minggu terakhir sampai Jumat, saham NTNX mencetak tiga minggu naik dan tujuh minggu turun, dengan kemiringan keseluruhan ke bawah.
Di bawah pengaturan ini, imbal hasil 10 minggu ke depan NTNX bergeser dengan nyata, dengan hasil kemungkinan antara $44,20 dan $58. Selain itu, pengelompokan harga kemungkinan dominan di $52,10. Efektif, ada varians positif 5,25% antara hasil yang diharapkan pasar versus yang secara kondisional kemungkinan terjadi.
Itu bisa menjadi arbitrase struktural yang mungkin bisa dimanfaatkan trader berjiwa petualang.
Jika kita beroperasi hanya berdasarkan angka, ide paling masuk akal bisa dibilang adalah bull call spread 45,00/52,50 yang berakhir 16 Januari 2026. perdagangan ini memerlukan saham NTNX naik melewati strike kaki kedua ($52,50) saat kedaluwarsa, yang merupakan target realistis jika kita percaya narasi statistik akan terwujud seperti yang diharapkan.
Namun, ide paling agresif yang mungkin menarik minat kamu adalah bull spread 50/55, juga berakhir 16 Jan. Perdagangan ini membutuhkan saham NTNX mencapai $55 saat kedaluwarsa, yang berada di ujung utara kurva distribusi urutan 3-7-D. Meski agresif, harga titik impas adalah $51,50, yang seharusnya masih mungkin tercapai.
Jika itu saya, saya akan berbohong kalau bilang saya tidak tertarik. Ya, spread dengan strike $52,50 jauh lebih realistis. Tapi, jika saham NTNX melakukan dead-cat bounce, pembatasan imbal hasil di strike yang lebih rendah mungkin menyebabkan biaya peluang yang besar.
Dengan strike $55, itu akan memberi saya kesempatan untuk “berjuang” mendapatkan pembayaran yang jauh lebih tinggi, yaitu lebih dari 233%. Itu akan membuat siapa pun berpikir sedikit lebih lama.
Pada tanggal publikasi, Josh Enomoto tidak memiliki (baik langsung maupun tidak langsung) posisi dalam sekuritas mana pun yang disebut dalam artikel ini. Semua informasi dan data dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasional. Artikel ini awalnya diterbitkan di Barchart.com