Video Konvoi Militer Kamboja yang Salah dihubungkan dengan Konflik Myanmar

Saat pertempuran antara junta Burma dan pasukan pemberontak etnis semakin intensif, sebuah video yang memperlihatkan tank-tank sedang diangkut di Kamboja telah dibagikan ratusan kali di media sosial dengan klaim palsu bahwa video tersebut diambil di negara bagian Rakhine Myanmar pada bulan Maret 2024. Namun, video tersebut sebenarnya telah diposting secara online setidaknya dua bulan sebelumnya dan diambil di sebuah pasar di bagian barat daya Kamboja.

\”10/3/2024 Rakhine,\” tulis keterangan dalam bahasa Burma pada unggahan Facebook yang dipublikasikan pada 10 Maret 2024.

Video tersebut memperlihatkan konvoi truk besar yang membawa tank-tank dengan pola kamuflase melintasi sebuah jalan.

Terdapat bentrokan di negara bagian Rakhine Myanmar sejak Arakan Army (AA) menyerang pasukan keamanan pada November 2023, mengakhiri gencatan senjata yang sebagian besar dipegang sejak kudeta militer pada tahun 2021.

Pasukan junta menguasai Sittwe, ibu kota Rakhine, namun dalam beberapa minggu terakhir, para pejuang AA telah membuat kemajuan di distrik sekitarnya.

Akun-akun Facebook yang mendukung junta di Myanmar juga membagikan video tersebut dengan klaim serupa. Komentar-komentar di bawah unggahan tersebut menunjukkan bahwa banyak orang percaya video tersebut diambil di Rakhine.

Namun, video ini sebenarnya tidak diambil di Myanmar. AFP berhasil melacak lokasi video tersebut ke sebuah pasar di Kamboja.

Pencarian kata kunci dari akun TikTok yang terlihat dalam video tersebut mengarah ke video yang dipublikasikan pada 26 Januari 2024 oleh seorang pengguna yang secara rutin mengunggah video dalam bahasa resmi Kamboja.

Insignia pada tank-tank tersebut juga menunjukkan bahwa kendaraan tersebut milik Angkatan Darat Kerajaan Kamboja. Video ini dipublikasikan beberapa hari setelah Kamboja mengadakan parade militer untuk memperingati ulang tahun ke-25 pembentukan Angkatan Darat Kerajaan Kamboja di markas besarnya di ibu kota Phnom Penh pada 24 Januari 2024. AFP sebelumnya juga telah membantah informasi yang salah terkait bentrokan di Myanmar.

MEMBACA  Warga Venezuela berunjuk rasa atas pemilihan yang dipertentangkan, jumlah tahanan meningkat