Gravis Robotics Kumpulkan $23 Juta untuk Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Konstruksi dengan Mesin Berbasis AI

Perusahaan startup Gravis Robotics dari Zurich telah mengumpulkan dana $23 juta untuk ekspansi. Perusahaan ini mengubah mesin konstruksi berat menjadi robot otonom. Dana tersebut dipimpin oleh IQ Capital dan Zacua Ventures.

Gravis didirikan pada tahun 2022 untuk mengatasi masalah kekurangan tenaga terampil di industri konstruksi. Banyak operator mesin yang akan pensiun, dan tidak cukup anak muda yang mau menggantikan mereka.

“Permintaan untuk infrastruktur sangat tinggi, tapi tidak ada cukup operator,” kata CEO Ryan Luke Johns. “Ini bukan pekerjaan yang menarik bagi anak muda.”

Pemerintah di banyak negara membangun proyek energi bersih dan perumahan. Kekurangan tenaga kerja bisa memperlambat proyek-proyek ini dan membuat biaya lebih mahal.

Pasar peralatan konstruksi otonom sendiri sedang tumbuh dengan cepat. Alasan lain pekerjaan konstruksi kurang menarik adalah risikonya tinggi. Teknologi Gravis bertujuan mengurangi tugas berbahaya dengan menambahkan kamera, sensor, dan AI ke mesin yang sudah ada.

“Teknologi kami justru membuat anak muda tertarik karena mereka bisa menggunakan tablet, bukan hanya joystick,” tambah Johns.

Mesin Gravis sudah dipakai di tujuh negara. Mereka telah bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Holcim dan Hyundai. Di Inggris, mereka melakukan uji coba ekskavator otonom di Bandara Manchester.

“Kami tidak bertujuan untuk tempat konstruksi tanpa manusia sama sekali. Sistem kami bekerja bersama manusia,” jelas Johns.

Gravis harus bersaing dengan perusahaan raksasa seperti Caterpillar dan startup lain. Tantangan lainnya adalah biaya teknologi yang tinggi dan peraturan yang berbeda-beda di tiap negara.

MEMBACA  Prediksi: Saham Teknologi Ini Bisa Melesat Setelah Peluncuran iPhone 16 (Petunjuk: Bukan Apple)