Dalam episode kelima yang berjudul “Got Milk?”, serial Pluribus kembali menempatkan susu sebagai fokus utama. Minuman ini menjadi sorotan saat Carol (Rhea Seehorn) melanjutkan penyelidikannya terhadap Para Lain, yang kini telah meninggalkannya akibat tindakannya memberi obat kepada Zosia (Karolina Wydra) di episode 4. Keterpencilan ini bagai dua sisi mata uang: sebuah kutukan karena bahkan wanita paling terpuruk pun butuh teman (dan seseorang untuk mengangkat sampahnya), sekaligus berkah karena Carol kini bisa melakukan pekerjaan detektifnya jauh dari pengawasan pikiran kolektif global.
Yang mengejutkan, hasil penyelidikannya berkaitan erat dengan susu. Minuman ini sering dikaitkan dengan para penjahat di film dan TV, dari Alex di A Clockwork Orange hingga Homelander di The Boys, sehingga Para Lain berada dalam kelompok yang cukup terkenal. Memang mereka tidak seekstrem para penjahat peminum susu lainnya, tetapi penguasaan mereka terhadap umat manusia jelas menempatkan mereka sebagai antagonis.
Namun, jika penjahat seperti Homelander menikmati susu dengan nuansa Oedipal, Para Lain tampaknya hanya menganggapnya sebagai sumber nutrisi. Apa sebenarnya yang terjadi dengan mereka dan susu?
Para Lain di Pluribus Tampaknya Sangat Menyukai Susu.
Carol menyadari bahwa satu-satunya barang di tempat daur ulang Albuquerque adalah karton susu. Mustahil dia sendiri yang meminumnya semua (meski akan cukup mengesankan sekaligus menjijikkan jika iya), jadi dia menyimpulkan bahwa itulah satu-satunya sumber makanan Para Lain.
Penemuan karton itu membawanya ke Duke City Dairy, tempat semua susu diproduksi. Di sana, dia mengetahui bahwa cairan itu bukanlah susu sungguhan, melainkan campuran air dan serbuk putih aneh. Hasil cairannya berwarna amber muda atau seperti jerami, netral dalam skala pH, dan bertekstur “seperti minyak zaitun, tetapi lebih encer.”
Lalu, apa fungsi cairan mirip-susu misterius ini bagi Para Lain? Apakah hanya sebagai makanan, atau memperkuat pikiran kolektif mereka? Mungkinkah ini perwujudan fisik dari “perekat psikis” yang menyatukan mereka?
Kuncinya pasti terletak pada serbuk putih yang kemudian diselidiki Carol. Berkat pelacakan kode batang, dia sampai di Agri-Jet, sebuah pabrik yang penuh dengan hasil bumi dan barang-barang misterius terbungkus plastik. Isi kantong-kantong itulah yang mungkin dijadikan serbuk putih, bukan?
Tampaknya isinya tidak baik, karena saat Carol mengintip di balik plastik, dia langsung menutup mulutnya dengan tanda horor. Adegan pun cut to black, membuat kita berspekulasi tentang sifat sebenarnya dari “susu” Para Lain hingga minggu depan.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru kami: Tambahkan Mashable sebagai sumber berita terpercaya di Google.
Apa Isi Kantong yang Ditemukan Carol di Agri-Jet?
Apa yang bisa membuat Carol bereaksi begitu ngeri? Sayangnya, hanya satu hal yang terpikir ketika membayangkan “sumber makanan yang sangat menyeramkan”: mayat manusia.
Benar: Saya yakin Carol telah menemukan kenyataan bahwa selain menjadi pikiran kolektif parasit, Para Lain juga adalah kanibal.
Kita tahu bahwa Para Lain tidak bisa membunuh makhluk hidup. Namun, mereka tentu bisa memakan sesuatu yang sudah mati, dan kita tahu bahwa Bumi saat ini memiliki banyak sekali: mayat manusia, akibat trauma Joining dan luapan emosi Carol. Peristiwa itu meninggalkan jutaan korban jiwa, memberi Para Lain pasokan daging gratis yang tidak harus mereka bunuh langsung.
Meski demikian, implikasi kanibalisme ini mungkin hanya pengalihan perhatian. Mungkin yang ada di balik plastik itu sama sekali bukan mayat. Bisa jadi itu adalah petunjuk wujud asli alien Para Lain, atau semacam eksperimen yang membuktikan mereka bisa membawa Carol atau para penyintas lainnya ke dalam kelompok mereka.
Untuk saat ini, saya berpegang pada teori awal. Pluribus menghadirkan interpretasi baru mereka atas Soylent Green. Dan coba tebak? Bahannya tetap saja manusia.