Kabar tentang Kenaikan Harga Spotify
Spotify kelihatannya akan naikin harga lagi untuk yang ketiga kali dalam tiga tahun. Menurut Financial Times, layanan musik streaming itu rencananya akan menaikkan harga untuk pelanggan di Amerika pada awal tahun 2026.
Masih belum tau berapa besar kenaikan harganya, tapi berita ini datang setelah perkiraan dari JPMorgan bahwa kenaikan $1 per bulan bisa tingkatkan pendapatan hampir setengah miliar dollar per tahun. Baru-baru ini, Spotify juga sudah naikin harga di beberapa negara lain, seperti Inggris dan Australia.
Kenaikan harga $1 itu akan sama seperti kenaikan biaya langganan yang sebelumnya. Pada Juni 2024, perusahaan umumkan bahwa pelanggan di Amerika akan bayar tambahan $1 per bulan untuk streaming tanpa iklan, jadi harganya $11,99 per bulan. Sebelumnya, pada Juli 2023, mereka juga naikin harga menjadi $10,99 per bulan.
Ini cuma akan jadi kenaikan harga ketiga Spotify sejak diluncurkan di Amerika 14 tahun yang lalu.
Spotify bukan satu-satunya layanan musik streaming yang naikin harga akhir-akhir ini. Pandora, awal tahun lalu, naikkan harga layanan Premium-nya dari $9,99 per bulan jadi $10,99. Amazon, pada Agustus 2023, naikkan harga Amazon Music jadi $9,99 per bulan. Dan Apple Music, pada Oktober 2022, naikkan harga bulanan sebesar $1, jadi $10,99.
Kenaikan harga-harga ini terjadi karena perusahaan rekaman minta pembayaran royalti yang lebih tinggi dan layanannya beralih dari mencari pengguna baru ke meningkatkan tingkat keuntungan. Spotify bilang mereka sudah untung selama lebih dari setahun.
Pada saat yang sama, Spotify sedang melakukan pergantian di jajaran eksekutif. Pendirinya, Daniel Ek, umumkan rencana untuk turun jabatan sebagai CEO pada akhir September. (Dia akan tetap di perusahaan sebagai ketua eksekutif.) Gustav Söderström dan Alex Norström ditunjuk jadi co-CEO perusahaan.