Bahkan jika kamu sudah rajin menabung, uang kamu bisa saja berkurang nilainya lebih cepat dari yang kamu pikir. Daniel Altman, seorang ahli ekonomi, percaya kalau karena dollar AS melemah, menyimpan terlalu banyak uang di rekening tabungan bisa merusak keuangan kamu.
Baca Selanjutnya: 6 Hal yang Harus Kamu Lakukan Ketika Tabungan Mencapai $50,000
Cari Tahu: 4 Hal Mengejutkan yang Bisa Pengaruhi Dompetmu Jika Resesi Terjadi
Ini penjelasan lebih lanjut kenapa bisa begitu dan apa yang harus dilakukan.
Nilai dollar AS sedang turun karena gabungan dari beberapa hal di pasar.
“Ekspektasi untuk inflasi sudah naik, jadi orang asing memperkirakan dollar tidak akan berharga banyak di masa depan — mereka tidak akan bisa beli banyak barang, jadi mereka tidak mau bayar mahal untuk dollar,” kata Altman. “Hasilnya, mata uang lain menjadi lebih menarik.”
Selain inflasi, ada juga faktor lain yang membuat orang melihat dollar lebih rendah.
“Ekspektasi ini berubah sebagian karena tarif, tetapi juga karena hutang negara sudah sangat besar,” kata Altman. “Tanpa pemotongan pengeluaran atau kenaikan pajak, mengurangi nilai hutang lewat inflasi mungkin satu-satunya cara untuk menahannya. Dengan pemikiran ini, investor mulai mengubah portofolio mereka menjauhi aset berbasis dollar.”
Pelajari Lagi: 8 Cara Pintar Orang Hemat Sudah Hidup Seperti Ada Resesi
Penurunan nilai dollar ini paling berdampak ke orang Amerika biasa karena mereka lebih cenderung menyimpan kekayaannya di rekening tabungan.
“Ketika inflasi naik, orang yang menabung secara tradisional akan rugi,” kata Altman. “Cara menabung dan obligasi biasanya memberikan penghasilan tetap dalam dollar, tidak peduli inflasi. Jadi, jika harga-harga naik, orang Amerika ini tidak akan bisa beli banyak barang dengan tabungan mereka.”
Walaupun penting untuk menyimpan dana darurat di rekening tabungan yang mudah diambil, uang tambahan lainya seharusnya disimpan di aset yang kurang terpengaruh oleh nilai dollar.
“Aset yang biasanya menjaga nilainya saat ada inflasi termasuk saham, properti, logam mulia dan komoditas tahan lama lainnya,” kata Altman. “Harga mereka naik bersamaan dengan harga barang konsumen, karena pendapatan dan keuntungan biasanya juga naik. Contohnya, jika biaya perusahaan jadi dua kali lipat dan perusahaan naikkin harganya dua kali lipat juga, maka keuntungan dan harga sahamnya mungkin akan naik dua kali lipat juga.”
Lainnya Dari GOBankingRates
Artikel ini pertama kali muncul di GOBankingRates.com: Peringatan Ahli Ekonomi: Rekening Tabungan Tidak Akan Melindungi Kamu Dari Inflasi