BPOM Menemukan Pabrik Pil Koplo yang Menghasilkan Omzet Miliaran di Semarang, Melibatkan BIN & BAIS TNI

Pabrik pil koplo di sebuah gudang Kawasan Industri Candi Gatot Soebroto Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng). FOTO: Dokumen untuk JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Semarang menggerebek pabrik pil koplo di sebuah gudang Kawasan Industri Candi Gatot Soebroto Ngaliyan, Jawa Tengah (Jateng), Senin (25/3).

Penggerebekan di Gudang Blok A5/15 melibatkan Deputi 4 Badan Intelejen Negara (BIN), dan Badan Intelejen Strategis (BAIS) Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI). Setelah digerebek, Selasa (26/3) pabrik pil koplo tersebut ditemukan kosong. Jutaan pil koplo berlogo “Y” siap edar lengkap dengan mesin produksi, dan bahan-bahan masih tertata rapi. Dari informasi yang dihimpun JPNN.com, terungkapnya pabrik pil koplo tersebut merupakan hasil pengembangan dari penggerebekan serupa di Kawasan Marunda Centre Bekasi, Jawa Barat.

Kepala BPOM Semarang, Lintang Purba Jaya, mengungkapkan bahwa obat-obatan yang diproduksi tersebut sering disalahgunakan. Operasi penggerebekan ini juga mengungkap produksi obat yang tidak sesuai standar. “Jadi industri ilegal produksi obat di wilayah Semarang ini terdapat tiga gudang produksi yang mana merupakan obat yang tidak memenuhi standar keamanan mutu dan produk,” ujarnya kepada awak media, Selasa (26/3).

Pabrik yang digerebek ini memproduksi obat putih dengan logo ‘Y’ dan obat tablet kuning dengan berlogo ‘DMP’. Logo ‘Y’ juga disebut pil boje atau obat Trihexyphenidyl yang termasuk dalam golongan antipsikotik. Sementara logo ‘DMP’ merupakan obat Dextromethorphan yang seringkali disalahgunakan.

BPOM Semarang telah menggerebek pabrik pil koplo di sebuah gudang Kawasan Industri Candi Gatot Soebroto Ngaliyan, Jawa Tengah (Jateng), Senin (25/3).

MEMBACA  Dolar menguat di minggu data yang sibuk, inflasi AS menjadi fokus (oleh Reuters)