RomanR / Shutterstock.com
Harga emas yang naik adalah fenomena yang sangat menakjubkan untuk dilihat di tahun-tahun ini. Harga emas telah melonjak dari sekitar $1,800 per ounce lima tahun lalu ke hampir $4,100 per ounce saat ini. Itu berarti keuntungan 128%, lebih baik dari keuntungan 80% yang diberikan S&P 500.
Banyak hal yang buat harga emas naik, seperti beli dari bank sentral atau institusi besar, bukan karena kita beli sedikit. Tapi, logam mulia tetap bagus untuk diversifikasi portofolio. Ini tiga cara terbaik untuk ikut tren ini.
1. Reksa Dana ETF (GLD)
Buat investor yang mau investasi di emas dengan mudah, SPDR Gold Shares ETF (GLD) adalah pilihan yang bagus. ETF ini mengikuti harga emas dengan ketat dan memberikan eksposur yang likuid. Biayanya 0.4% dan ini cara yang kurang berisiko.
2. Perusahaan Tambang Emas (AEM)
Agnico Eagle (AEM) adalah perusahaan tambang emas dari Kanada dengan fundamental yang kuat. Perusahaan ini diperkirakan akan tumbuh 20% per tahun, dan harganya sekarang 24 kali laba. Mereka juga bagi dividen 1% dan punya ruang untuk berkembang.
3. Perusahaan Royalty (FNV)
Franco-Nevada (FNV) memberikan pembiayaan ke perusahaan tambang dan dapat bayaran royalti. Model bisnis ini sangat menguntungkan, dengan margin kotor 87%. Analis memproyeksikan pertumbuhan laba 30%. Mereka juga bagi dividen, meski hanya 0.8%. Ini pilihan yang bagus jika kamu yakin harga emas akan terus naik.
Mungkin kamu pikir pensiun itu tentang memilih saham atau ETF terbaik, tapi itu salah. Investasi yang bagus pun bisa jadi masalah saat pensiun. Bedanya adalah antara mengumpulkan uang dan memakai uang itu.
Kabar baiknya, setelah jawab tiga pertanyaan singkat, banyak orang Amerika temukan mereka bisa pensiun lebih awal dari yang dikira. Jika kamu mikirin pensiun, luangkan 5 menit untuk pelajari lebih lanjut disini.