Pendiri Perusahaan $100 Juta Tak Pernah Lepas dari Pekerjaan, Tapi Anjurkan Timnya Miliki Keseimbangan Hidup-Kantor: “Mereka Tidak Mendaftar Jadi Pengusaha”

Pemilik usaha sering susah berhenti kerja karena perusahaan mereka sangat tergantung pada mereka. Ide tentang "keseimbangan kerja dan hidup" jadi perdebatan panas di antara pengusaha. Mereka bertanya, apakah mungkin membangun bisnis bernilai jutaan dollar sambil tetap punya waktu luang untuk istirahat?

Nicole Bernard Dawes, seorang pendiri dua bisnis, sangat mendukung agar orang melepas lepas dari pekerjaan—tapi itu hanya untuk karyawannya.

“Saya rasa saya sedikit munafik, karena saya sendiri tidak pernah benar-benar berhenti kerja. Saya tidak pernah mau jadi orang yang menghambat kerja tim saya,” kata Dawes kepada Fortune.

Pengusaha serial ini mendorong stafnya untuk benar-benar istirahat setelah jam kerja, tapi dia tidak memberikan kesempatan yang sama untuk dirinya sendiri. Setelah membesarkan dua perusahaan sukses, dia sudah terbiasa bertanggung jawab dan selalu siap kerja selama puluhan tahun.

Dengan pengalaman lebih dari dua dekade di Late July, Dawes telah melalui resesi ekonomi dan banyak malam tanpa tidur. Tapi kesulitan itu tidak menghentikannya untuk kembali ke dunia startup sebagai pendiri Nixie. Namun, dia tidak mau pekerjaan menguasai hidup karyawannya.

“Saya yang memilih jalur ini. Saya sang pengusaha, saya yang melakukan ini pada diri sendiri—situasi yang saya cari. [Karyawan saya] tidak mendaftar untuk jadi pengusaha,” jelas Dawes. “Saya merasa nyaman untuk ambil waktu luang, tapi juga memastikan saya selalu bisa dihubungi.”

Tidak pernah berhenti kerja adalah "hidup saya" – dan saya tumbuh dengannya

Banyak pemimpin lain mengharapkan stafnya kerja lebih dari jam kantor biasa. Tapi Dawes tidak memaksa karyawannya untuk punya etos kerja tanpa henti seperti pengusaha yang bangga tidak punya kehidupan pribadi.

“Saya melihat banyak [pemimpin] beda dalam hal memperlakukan tim mereka. Saya sangat percaya bahwa tekanan itu tidak boleh diberikan ke tim,” jelas Dawes. “Tapi bagi saya, ini sudah seperti bawaan lahir. Ayah saya dulu sering ketinggalan acara karena merasa itu yang harus dilakukan. Jadi saya bertekad tidak akan seperti itu. Saya ingin hadir dalam acara anak-anak saya, dan saya ingin tim kami juga boleh seperti itu.”

MEMBACA  Jika Anda Lelah dengan Ponsel Mahal, Motorola Seharga Rp3 Juta Ini adalah Pilihan Terjangkau yang Layak

Dawes menyaksikan suka duka dunia usaha sejak kecil lewat bisnis makanan orang tuanya. Dia menghabiskan masa kecilnya bekerja di toko kesehatan milik ibunya dan menjelajahi pabrik empire snack ayahnya yang bernilai miliaran dollar. Sebagai anak dari keluarga pebisnis, Dawes bilang orang tuanya dulu sulit melepaskan diri dari pekerjaan. Jadi, ketika dia memutuskan untuk mengikuti jejak mereka, dia sudah tahu apa yang akan dihadapi.

Dawes tetap menyempatkan diri untuk hal yang penting

Walau Dawes mengaku sulit berhenti kerja, dia tetap meluangkan waktu untuk hal-hal yang menenangkan pikirannya.

“Kamu harus pilih apa yang paling penting pada saat itu. Sebagai pengusaha—setidaknya bagi saya—saya tidak pernah benar-benar bisa mematikan pikiran sepenuhnya,” ujar Dawes. “Tapi saya juga usahakan untuk makan malam bersama keluarga hampir setiap malam. Ada hal-hal yang jadi prioritas untuk saya, dan saya tetap menjadikannya prioritas, seperti jalan-jalan atau olahraga setiap hari.”

Pengusaha ini juga suka pergi ke pantai, membaca, dan memasak—dan meski bagi banyak orang terasa seperti tugas, Dawes sangat menikmati pergi ke supermarket. Dia menyebutnya "hobi"-nya: mengamati produk baru di rak dan barang apa yang disukai pembeli. Sungguh membahagiakan melihat orang membawa pulang sebungkus Late July atau sekotak minuman Nixie untuk keluarga mereka, sesuatu yang dia syukuri sekali. Perusahaan kami mau meningkatkan kualitas produknya. Kita akan meluncurkan versi baru yang lebih bagus dalam beberapa bulan kedepan. Untuk itu, kami membutuhkan bantuan dana dari investor yang tertarik. Dengan dana ini, kami bisa melakukan riset lebih lanjut dan meningkatkan fitur-fiturnya. Kita berharap produk baru ini bisa memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan pengalaman yang lebih baik untuk semua pelanggan. Harapanya, investasi ini akan memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.

MEMBACA  Pelajari bahasa baru dengan diskon lebih dari 50% untuk langganan Rosetta Stone sekarang