PM Malaysia Murka: Skandal Dokumen Naturalisasi FAM Jadi masalah Besar Negara

Sabtu, 22 November 2025 – 08:44 WIB

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, akhirnya angkat bicara tentang skandal pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi yang melibatkan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). Anwar menekankan bahwa kasus ini bukan hal yang sepele dan harus diselidiki sampai tuntas.

Berada di Johannesburg, Afrika Selatan, Anwar menyatakan bahwa sanksi FIFA terhadap FAM tidak bisa dianggap remeh. Meski begitu, dia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan melakukan intervensi dalam proses hukum yang sedang berjalan.

“Ya, ini masalah serius. Pemerintah sudah menyelidikinya dan tidak akan ada upaya untuk menutup-nutupi kasus ini,” ujar Anwar pada hari Jumat, seperti dikutip dari Berita Harian.

Anwar mengerti bahwa masyarakat menuntut tindakan yang cepat. Namun menurut dia, proses hukum harus berjalan sesuai jalurnya supaya tidak ada kesan pemerintah ikut campur urusan FAM.

“Saya tau masyarakat tidak sabar… Mereka bilang kami lambat bertindak. Tapi semuanya harus melalui proses yang normal,” katanya.

Isu bahwa pemerintah berusaha menghalangi penyelidikan juga dibantah keras oleh Anwar. Dia memastikan bahwa pemerintah justru mendorong agar kasus pemalsuan dokumen ini diselesaikan dengan transparan.

Terlepas dari skandal tersebut, Anwar berharap pembinaan sepak bola Malaysia bisa terus berjalan dengan baik. Dia tidak menolak program naturalisasi, namun menegaskan bahwa semua proses harus dilakukan sesuai aturan.

“Saya juga penggemar olahraga. Sebaiknya kita kembangkan bakat lokal, dan kami sudah mengalokasikan dana untuk itu,” ujarnya.

Sebelumnya, FIFA memberikan sanksi kepada FAM pada akhir September terkait dugaan pemalsuan dokumen tujuh pemain naturalisasi. FAM menolak tuduhan tersebut dan mengajukan banding, namun ditolak oleh FIFA.

Tidak lama setelah itu, FIFA merilis dokumen yang dipalsukan dan menyatakan bahwa FAM telah mengakui adanya pemalsuan tersebut. Dengan demikian, sanksi untuk Malaysia sekarang sudah bersifat final dan harus dijalani.

MEMBACA  Rusia menahan warga negara Israel-Kanada yang dicari di AS karena penipuan Oleh Reuters