Zohran Mamdani Bersiap Bertemu Trump di Gedung Putih: “Saya Tidak Khawatir”

Jumat, 21 November 2025 – 13:06 WIB

Jakarta, VIVA – Wali Kota terpilih New York City, Zohran Mamdani, akan ketemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih hari ini. Buat banyak warga New York, momen ini bukan cuma formalitas politik aja, tapi kesempatan buat suara mereka didengerin di tingkat nasional.

Baca Juga :

Trump dan Zohran Mamdani Siap Bertemu di Gedung Putih, Tanda Perseteruan Berakhir?

Mamdani, yang baru menang pemilu wali kota awal November, bawa energi baru buat pemerintahan kota terbesar di AS. Sebagai wali kota termuda di abad 21 dan orang Muslim pertama yang jabat posisi ini, banyak yang perhatiin sama langkah-langkah pertamanya, khususnya dalam isu sosial dan ekonomi yang pengaruhin kehidupan warga sehari-hari.

Dalam kesempatan ini, Mamdani ngasih tau kalo ketemuan sama Trump bukan sesuatu yang harus dikhawatirin. “Saya nggak khawatir sama pertemuan ini. Saya liat ini sebagai kesempatan buat saya ngasih tau pandangan saya, dan saya akan sampaikan itu ke siapapun,” katanya.

Baca Juga :

Ronaldo Diundang Trump ke White House, Tapi Sikapnya Bikin Netizen Kaget

Lebih lanjut, Mamdani tekankan kalo dia siap untuk kerjasama dalam isu apapun yang bermanfaat buat New York. Tapi, dia juga tegaskan bakal bersikap tegas kalo ada kebijakan yang malah ngerugiin kota.

Baca Juga :

CIA Siap Gelar Operasi Rahasia di Venezuela

“Kalo ada agenda yang ngerugiin warga New York, saya akan orang pertama yang bilang begitu,” tambahnya.

Sejak terpilih, Mamdani dikenal dengan beberapa program progresif yang tujuannya buat ninganin beban warga kota. Dia perjuangin pendirian toko bahan makanan yang harganya terjangkau, pembekuan sewa di beberapa daerah, sama penghapusan tarif bis.

Keunikan Mamdani sebagai wali kota termuda dan Muslim pertama yang pimpin New York City nambahin dimensi penting dalam politik kota. Kemenangannya nunjukin kepercayaan warga sama pemimpin yang berani bawa perubahan dan perjuangin keadilan sosial.

Pertemuan sama Trump ini dilihat sebagai langkah strategis buat suarain kepentingan New York di tingkat federal, sekaligus nguatin posisi kota dalam isu-isu nasional. (Ant)