CEO Google Sundar Pichai bilang AI mungkin bisa gantiin pekerjaannya, tapi dia kelihatan tidak terlalu khawatir.
Dalam sebuah wawancara panjang dengan BBC, bos Google ini bicara soal perkembangan teknologi yang cepat. Kata dia, AI maju sangat cepat sampai dalam 12 bulan ke depan, teknologi ini bisa lakukan tugas-tugas “kompleks” dan bertindak sebagai agen untuk pengguna.
“Di situlah jadi sangat menarik,” ujarnya.
Dia nambahin, AI bahkan mungkin bisa gantikan dia sebagai pemimpin perusahaan raksasa teknologi senilai $3,5 triliun itu.
“Saya pikir pekerjaan CEO itu mungkin adalah salah satu hal yang lebih mudah untuk dilakukan oleh AI suatu hari nanti,” katanya. Meski dia tidak jelaskan spesifik fungsi CEO mana yang bisa AI lakukan lebih baik, Pichai bilang teknologi ini akan hapus beberapa pekerjaan tapi juga akan “mengubah dan mentransisi” pekerjaan lain. Artinya, orang-orang perlu beradaptasi.
Komentar Pichai ini muncul saat CEO teknologi lain juga meramalkan datangnya era baru otomatisasi untuk pimpinan perusahaan. CEO OpenAI Sam Altman sebelumnya bilang AI akan suatu hari lakukan pekerjaannya lebih baik darinya, dan nambah, “Saya akan sangat antusias saat itu terjadi.” Sebastian Siemiatkowski, CEO perusahaan bayar-nanti Klarna, juga bilang dalam sebuah postingan di X awal tahun ini bahwa “AI mampu melakukan semua pekerjaan kita, termasuk pekerjaan saya.”
Kedua CEO ini bergabung dengan 49% lagi dari 500 pimpinan perusahaan yang disurvei oleh platform belajar online edX yang percaya “sebagian besar” atau “semua” fungsi pekerjaan mereka seharusnya diotomatisasi oleh AI.
Sementara itu, beberapa orang punya pendapat yang beda. CEO Nvidia Jensen Huang, saat ditanya tahun lalu tentang apakah AI bisa ambil pekerjaannya, jawab “pasti tidak.” Dia juga bilang AI masih jauh dari bisa gantikan pekerja dalam jumlah besar, dan nambahkan bahwa meski teknologi ini mungkin bisa lakukan beberapa bagian dari suatu pekerjaan sampai 1.000 kali lebih baik, “Saat kita bicara, AI tidak mungkin melakukan apa yang kita lakukan,” tambahnya.
Selain memimpin perusahaan senilai lebih dari satu triliun dolar, Pichai klaim AI juga akan bawa kasus penggunaan revolusioner yang lebih untuk orang biasa.
“Nantinya, artinya ada saatnya AI bisa bantu kamu buat keputusan, misalnya, haruskah saya investasi di saham ini, tanya pertanyaannya,” katanya. “Atau dokter saya rekomendasikan sebuah perawatan, dan bagaimana saya harus pikirkan untung ruginya perawatan itu.”
Tapi, Pichai bilang masih ada waktu sebelum kemampuan penuh AI bisa terwujud.
“Masih ada pekerjaan yang harus dilakukan untuk membuka kemampuan-kemampuan itu, tapi itulah perjalanan yang sangat seru untuk dilihat,” ujarnya.