Visibilitas malam ini hampir sirna sepenuhnya, yang cuma punya satu arti: kita sudah dekat dengan fase Bulan Baru. Teruslah baca untuk lihat apa saja, jika ada, yang bisa kamu amati di permukaan bulan nanti malam.
Apa fase bulan hari ini?
Per Senin, 17 November, fasenya adalah Bulan Sabit Tua. Artinya, cuma 7% bagian bulan yang terpapar cahaya malam ini, menurut NASA’s Daily Moon Observation.
Sayangnya, untuk bisa melihat sesuatu di bulan malam ini, kamu perlu bantuan alat bantu lihat. Dengan teropong atau teleskop, kamu seharusnya bisa mengidentifikasi Cekungan Grimaldi.
Kapan bulan purnama berikutnya?
Bulan purnama berikutnya akan jatuh pada tanggal 4 Desember.
Apa itu fase-fase bulan?
Fase-fase bulan merupakan bagian dari siklus lunar 29,5 hari, berdasarkan NASA. Fase-fase ini menjelaskan bagaimana penampakan bulan dari Bumi seiring orbitnya mengelilingi planet kita. Meski sisi bulan yang terlihat dari Bumi selalu sama, jumlah sinar matahari yang menyinarinya berubah sepanjang orbit. Jadi, kadang ia tampak bulat penuh, kadang setengah, dan kadang tak terlihat sama sekali (alias Bulan Baru). Ada delapan fase bulan utama yang mengikuti siklus berulang:
Delapan fase bulan utama tersebut adalah:
Bulan Baru – Bulan berada di antara Bumi dan matahari, sehingga sisi yang kita lihat gelap (atau dengan kata lain, tak terlihat oleh mata).
Bulan Sabit Awal – Sebilah kecil cahaya muncul di sisi kanan (Belahan Bumi Utara).
Kuartal Pertama – Separuh bagian bulan menyala di sisi kanan. Tampak seperti setengah bulan.
Bulan Cembung Awal – Lebih dari separuh bagiannya terang, tapi belum sepenuhnya penuh.
Bulan Purnama – Seluruh wajah bulan diterangi dan terlihat sepenuhnya.
Bulan Cembung Akhir – Bulan mulai kehilangan cahayanya di sisi kanan. (Belahan Bumi Utara)
Kuartal Ketiga (atau Kuartal Terakhir) – Fase setengah bulan lagi, tapi kini sisi kirinya yang terang.
Bulan Sabit Akhir – Sebilah tipis cahaya tersisa di sisi kiri sebelum akhirnya kembali gelap.