Harga Bitcoin (CRYPTO: BTC) turun lagi ke pasar bear. Harga token digital ini sudah jatuh 22% dari titik tertingginya di awal Oktober. Penjualan Bitcoin makin meningkat minggu ini, dan kripto ini mencapai harga terendah dalam enam bulan, yaitu $94,700 pada hari Jumat.
Ada tiga alasan utama untuk penjualan besar-besaran ini. Pertama, Bitcoin terdampak oleh penjualan aset berisiko lainnya, terutama saham teknologi, karena investor khawatir dengan harga yang terlalu tinggi.
Pada hari Kamis, dana yang keluar dari ETF Bitcoin spot mencapai $866,7 juta, angka tertinggi sejak awal Agustus, menurut data dari CoinGlass.
Kedua, dalam satu bulan terakhir, likuiditas Bitcoin menurun, sehingga harganya jadi lebih fluktuatif. Market depth Bitcoin, yaitu metrik yang mengukur ketahanan harga terhadap volatilitas dari perdagangan besar, turun dari sekitar $766 juta di awal Oktober menjadi $535,2 juta minggu ini, seperti yang dikatakan oleh firma analitik kripto Kaiko.
Terakhir, ada spekulasi bahwa Strategy, pemegang perusahaan Bitcoin terbesar, telah menjual sebagian Bitcoin mereka, dan ini memicu lebih banyak penjualan.
Namun, Michael Saylor, pendiri Strategy, membantah rumor ini. Dia bilang perusahaanya justru sedang membeli lebih banyak Bitcoin.
Walaupun sudah ada jaminan dari Saylor, pasar tetap waspada. Pasalnya, premium nilai aset bersih Strategy turun di bawah 1x minggu ini. Ini menandakan bahwa premium di atas nilai Bitcoin yang mereka pegang sementara hilang.
Mengapa Ini Penting: Kondisi Bitcoin saat ini mencerminkan sentimen pasar terhadap aset berisiko. Rasa takut akan valuasi tinggi, ditambah dengan likuiditas yang menurun dan rumor pasar, menyebabkan penjualan yang meningkat.
Situasi ini menunjukkan sifat volatil dari mata uang kripto dan pengaruh sentimen pasar terhadap nilainya. Karena pasar terus memantau gerakan Strategy dengan cermat, masa depan Bitcoin masih belum pasti.