IDAI Perkuat Kolaborasi untuk Atasi Tantangan Imunisasi

Jakarta (ANTARA) – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperkuat kerjasama dengan para mitranya untuk mengatasi berbagai tantangan dalam pelaksanaan imunisasi anak.

Upaya-upaya ini dibahas dalam sebuah lokakarya yang digelar bersama International Pediatric Association di Jakarta pada hari Jumat, fokus pada perluasan cakupan imunisasi, mengatasi keraguan orang tua terhadap vaksin, dan memerangi informasi yang salah.

Ketua IDAI Piprim Basarah Yanuarso menyatakan, kompleksitas masalah imunisasi, mulai dari hambatan logistik hingga faktor sosial budaya, memerlukan usaha bersama dan inovasi.

Ia menekankan bahwa imunisasi adalah intervensi kesehatan yang sangat efektif dari segi biaya dan dapat menyelamatkan banyak nyawa anak, namun pelaksanaannya terus menghadapi tantangan medis, sosial, dan budaya.

Lokakarya yang berpusat pada advokasi imunisasi ini mengkaji hambatan multidimensional, termasuk distribusi vaksin di daerah terpencil dan kepulauan, penanganan kejadian pasca imunisasi, kasus suntikan ganda, serta keraguan masyarakat akan manfaat vaksinasi.

Strategi untuk membangun dukungan pemangku kepentingan melalui pendekatan budaya dan penggunaan media sosial untuk komunikasi kesehatan yang efektif juga disoroti.

Direktur Eksekutif International Pediatric Association, Naveen Thacker, menekankan peran penting dokter anak dan tenaga kesehatan sebagai sumber informasi terpercaya dalam melawan misinformasi tentang vaksin dan imunisasi.

Ia mengatakan keterlibatan aktif dari asosiasi dokter anak nasional seperti IDAI sangat penting untuk memimpin komunikasi ilmiah yang akurat, jelas, dan empatik.

Thacker mencatat bahwa pengalaman dan inovasi yang dibagikan dalam lokakarya ini berharga tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga bagi komunitas kesehatan anak global dalam memperkuat ketahanan kesehatan, yang ia gambarkan sebagai fondasi bagi kemajuan suatu bangsa.

Lokakarya juga membahas solusi untuk distribusi vaksin di daerah terpencil, strategi komunikasi untuk membantu orang tua memahami pentingnya imunisasi, pemberdayaan masyarakat, dan pemanfaatan kearifan lokal untuk meningkatkan penerimaan vaksin.

MEMBACA  Scholz Jerman membela keputusan untuk memperluas kontrol perbatasan darat

Penguatan kapasitas tenaga kesehatan untuk mengoreksi informasi yang salah menjadi topik kunci lainnya.

Acara ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi kebijakan, strategi komunikasi, dan model layanan inovatif yang diperlukan untuk meningkatkan cakupan imunisasi nasional.

Perluasan cakupan dinilai penting untuk melindungi anak-anak Indonesia dari penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin dan memastikan tumbuh kembang generasi yang sehat dan berkualitas.

Berita terkait: Imunisasi responsif wabah sedang berlangsung untuk kasus campak di Jakarta

Berita terkait: Campak menyebar lebih cepat daripada COVID-19: Indonesia berusaha cepat untuk vaksinasi

Berita terkait: Indonesia akan memvaksinasi 70.000 anak Sumenep di tengah wabah campak