Perusahaan AI, Anthropic, umumkan investasi besar $50 miliar untuk infrastruktur komputer pada hari Rabu. Ini termasuk pusat data baru di Texas dan New York.
Microsoft juga umumkan pusat data baru yang sedang dibangun di Atlanta, Georgia. Mereka bilang ini akan tersambung dengan pusat data lain di Wisconsin untuk membentuk “superkomputer raksasa” yang menggunakan ratusan ribu chip Nvidia untuk teknologi AI.
Kesepakatan terbaru ini tunjukkan bahwa industri teknologi terus lanjutkan pengeluaran besar-besaran untuk bangun infrastruktur AI yang banyak makan energi. Hal ini terjadi meskipun ada kekhawatiran keuangan tentang gelembung AI, pertimbangan lingkungan, dan efek politik dari tagihan listrik yang naik cepat di komunitas setempat.
Anthropic, pembuat chatbot Claude, katakan mereka bekerja sama dengan Fluidstack dari London untuk bangun fasilitas komputing baru ini. Mereka tidak beri tau lokasi pastinya atau sumber listrik apa yang akan dipakai.
Laporan dari TD Cowen bulan lalu bilang bahwa penyedia komputing awan terkemuka menyewa kapasitas pusat data AS dalam jumlah “sangat besar” pada kuartal ketiga tahun ini. Jumlahnya lebih dari 7.4 gigawatt energi, lebih banyak dari seluruh tahun lalu digabungkan.
Oracle yang paling banyak amankan kapasitas pada waktu itu, banyaknya untuk mendukung pekerjaan AI untuk rival utama Anthropic, yaitu OpenAI pembuat ChatGPT. Google di posisi kedua dan Fluidstack ketiga, di depan Meta, Amazon, CoreWeave, dan Microsoft.
Anthropic katakan proyek mereka akan buat sekitar 800 pekerjaan tetap dan 2.400 pekerjaan konstruksi. Mereka bilang skala investasi ini perlu untuk memenuhi permintaan Claude yang tumbuh dari ratusan ribu bisnis.
Microsoft beri merek pusat data Atlanta-nya sebagai Fairwater 2. Perusahaan bilang ini akan membantu tenagai teknologi mereka sendiri, serta teknologi OpenAI dan pengembang AI lain.
Banyaknya pengeluaran industri teknologi untuk infrastruktur komputing startup AI yang belum untung telah picu kekhawatiran tentang gelembung investasi AI. Anthropic bilang mereka akan terus “prioritaskan pendekatan yang hemat biaya dan efisien” untuk mengembangkan bisnisnya.