Jakarta (ANTARA) – Dana kekayaan negara Indonesia, Danantara, menyatakan pada hari Selasa bahwa rencana pemerintah untuk redenominasi rupiah tidak akan mempengaruhi investasi. Mereka menyebutkan persiapan yang hati-hati dan jaminan kuat untuk stabilitas ekonomi.
COO Danantara, Dony Oskaria, mengatakan para investor tidak perlu khawatir dengan kebijakan ini. Dia menekankan bahwa semua keputusan pemerintah akan memprioritaskan kepentingan nasional dan bisnis.
“Saya yakin semuanya sudah dipertimbangkan oleh pemerintah. Pasti ada studi mendalam; kita tidak perlu cemas,” kata Oskaria kepada wartawan.
Dia mengatakan rencana redenominasi ini akan memperkuat fondasi ekonomi Indonesia dan meningkatkan daya saing global. “Semua yang dilakukan pemerintah pastinya untuk yang terbaik dan demi kepentingan rakyat,” tambahnya.
Berita terkait: Rupiah redenomination off the table ‘for now,’ minister confirms
Pemerintah telah mulai menyusun RUU redenominasi rupiah, yang tercatat sebagai salah satu program strategis Kementerian Keuangan, dan bertujuan untuk menyelesaikannya pada tahun 2027. Rencananya, tiga angka nol akan dihapus dari mata uang tanpa memengaruhi daya beli — misalnya, Rp1.000 akan menjadi Rp1.
Para pejabat menyatakan kebijakan ini akan meningkatkan efisiensi dan menyederhanakan transaksi keuangan.
Namun, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pada hari Senin bahwa rencana ini saat ini belum sedang dibahas secara aktif.
“Belum dibahas. Tidak dalam waktu dekat,” ujarnya kepada wartawan.
Hartarto menjelaskan bahwa meskipun RUU redenominasi masuk dalam agenda jangka panjang kementerian, pemerintah belum memulai pembahasan formal untuk isu yang kompleks ini.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga mengungkapkan hal serupa, bahwa redenominasi tidak akan diterapkan dalam waktu dekat. “Belum — masih lama lagi,” katanya.
Berita terkait: Indonesia’s rupiah redenomination still a long way off: Minister
*Translator: M Harianto, Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025*