Potensi Ekspor Minyak Atsiri Indonesia Capai Triliunan Rupiah per Tahun, Inilah Kunci Pendorong Kinerjanya

Selasa, 11 November 2025 – 10:12 WIB

Jakarta, VIVA – Indonesia dikenal sebagai salah satu produsen minyak atsiri terbesar di dunia. Lebih dari 30 jenis minyak atsiri dari Indonesia sudah diperdagangkan secara global. Bahkan, nilai ekspornya diproyeksi bisa mencapai US$ 259,54 juta atau sekitar Rp 4,2 triliun setiap tahunnya. Pencapaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-8 sebagai eksportir minyak atsiri dunia.

Baca Juga :
Tembus Pasar Global, 7 UMKM Binaan Pertamina Bukukan Transaksi Rp206 Miliar di Agrinex 2025

Sementara itu, laporan dari Kementerian Pertanian melalui Outlook Nilam 2024 mencatat bahwa produksi minyak nilam nasional mencapai 2.220 ton. Angka ini meningkat 4,81% dibandingkan tahun sebelumnya. Data-data tersebut menunjukkan besarnya potensi industri atsiri Indonesia. Hal ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antar berbagai sektor agar potensi ini dapat memberikan nilai tambah yang berkelanjutan, khususnya bagi para petani dan penyuling di daerah.

Topik inilah yang menjadi fokus dalam Konferensi Nasional Minyak Atsiri (KNMA) XIII yang diselenggarakan di Manado, Sulawesi Utara, pada tanggal 26–28 Oktober 2025. Dengan mengangkat tema “Kolaborasi Berkelanjutan Antar Stakeholder Atsiri dalam Pengembangan Potensi Atsiri Wilayah Indonesia Timur,” KNMA menjadi wadah pertemuan bagi pelaku industri atsiri dari berbagai daerah. Mulai dari petani, penyuling, peneliti, akademisi, hingga pelaku industri berkumpul untuk berbagi pengetahuan dan memperkuat jaringan kerja sama.

Baca Juga :
Usut Dugaan Korupsi Minyak Mentah di Petral, Kejagung: Sudah Penyidikan!

Managing Director PT Natura Perisa Aroma, Billy Laurence, menyatakan komitmen perusahaannya untuk memperkuat daya saing industri atsiri nasional. Hal ini dilakukan melalui riset, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor. Dalam acara tersebut, perusahaannya yang diwakili oleh merek Nekaroma, berpartisipasi dalam rangkaian konferensi dan pameran (expo) KNMA XIII 2025.

MEMBACA  Polisi Mengungkap Hasil Pemeriksaan Medis Anak Lolly Nikita Mirzani

“KNMA adalah ruang yang sangat penting bagi semua stakeholder untuk membangun sinergi yang berkelanjutan. Kami percaya bahwa kekuatan industri atsiri ada pada kolaborasi dari hulu ke hilir — mulai dari petani sampai dengan pelaku bisnis,” ujar Billy dalam keterangannya, Selasa, 11 November 2025.

Baca Juga :
Dongkrak Produksi, Agus Gumiwang Dorong IKM Manfaatkan Kredit Industri Padat Karya

KNMA XIII Manado 2025 dihadiri oleh berbagai perusahaan dari seluruh Indonesia. Acara ini juga melibatkan pemerintah daerah, universitas, asosiasi profesi, dan komunitas petani penyuling atsiri. Konferensi secara resmi dibuka oleh Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, dan menghadirkan berbagai pembicara dari kalangan pemerintah, industri, dan akademisi.

Selama tiga hari berlangsung, peserta mengikuti berbagai agenda, mulai dari konferensi, business matching, hingga kunjungan lapangan ke kebun dan tempat penyulingan nilam di Minahasa Utara. Setiap sesi menjadi sarana untuk bertukar ide dan membuka peluang kolaborasi baru di dalam sektor atsiri nasional.

Halaman Selanjutnya

Billy menambahkan, dengan memanfaatkan bahan baku alami dari berbagai wilayah Indonesia dan proses produksi yang mengutamakan keberlanjutan, Nekaroma berupaya menunjukkan bahwa kualitas yang setara global dapat dihasilkan dari potensi lokal.