Tingkatkan Industri Timah dan Tembaga, BKPM Umumkan Investasi Toyota Rp 1,6 Triliun

Senin, 10 November 2025 – 12:14 WIB

Jakarta, VIVA – Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM, Todotua Pasaribu, memastikan bahwa Toyota Tsusho Corporation (TTC) siap berinvestasi senilai US$100 juta atau sekitar Rp 1,6 triliun. Investasi ini bertujuan untuk mendukung hilirisasi timah dan tembaga dalam negeri.

Baca Juga:
Harga Emas Bergejolak, Intip Cara Investasi Logam Mulia yang Rasional dan Terjangkau

Toyota Tsusho dikenal sebagai perusahaan perdagangan dan investasi global asal Jepang, yang merupakan bagian dari Toyota Group.

Todotua menjelaskan, selama ini perusahaan tersebut telah menjadi mitra dagang PT Timah Tbk untuk produk turunan timah di tingkat global. Mereka juga berencana untuk membangun fasilitas produksi solder paste di Indonesia.

Baca Juga:
Qatar Airways Lepas Seluruh Sahamnya di Cathay Pacific Hampir Rp15 Triliun, Akhiri Investasi Setelah 8 Tahun

Namun, dia mengatakan bahwa proyek ini masih berada pada tahap awal pembahasan. Diharapkan proyek ini dapat dikembangkan bersama PT Timah sebagai mitra lokal.

Baca Juga:
Kemendag Naikkan Harga Patokan Ekspor Konsentrat Tembaga Jadi US$ 5.462/WMT

"Indonesia menyumbang sekitar 18 persen dari pasokan timah dunia, menjadikannya salah satu pemain utama dalam rantai pasok global. Dengan posisi strategis ini, Indonesia memiliki potensi besar untuk memperkuat industri komponen produk elektronik dan otomotif," kata Todotua dalam keterangannya, Senin, 10 November 2025.

Secara global, lebih dari 50 persen konsumsi timah digunakan untuk pembuatan solder, terutama solder paste yang menjadi komponen penting di industri komponen elektronik, otomotif, hingga energi surya. Permintaan global untuk solder paste diperkirakan akan tumbuh dari 5.170 ton pada tahun 2024 menjadi 6.300 ton pada tahun 2029.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi, Todotua Pasaribu

MEMBACA  Kecurigaan Korsleting Listrik, Angkot Colt Mini Terbakar Parah di Sukabumi

Selain timah, Toyota Tsusho juga berminat untuk berinvestasi di bidang hilirisasi tembaga. Tujuan investasi ini adalah untuk mengamankan bahan baku kabel berupa copper rods, yang permintaannya juga meningkat seiring dengan perkembangan industri otomotif global.

"Pemerintah siap memberikan dukungan menyeluruh mulai dari fasilitasi perizinan, kemudahan berusaha, hingga tahap operasional," ujarnya.

Pada Jumat pekan lalu, Todotua telah melakukan pertemuan dengan jajaran TTC di Tokyo, Jepang, guna membahas rencana investasi di sektor hilirisasi mineral timah dan tembaga. Pertemuan ini khususnya membahas pengembangan industri solder paste dan industri copper rod sebagai bahan baku kabel.

Dari sisi investasi, Jepang menempati posisi keempat sebagai sumber investasi asing langsung (FDI) terbesar di Indonesia. Total nilai investasinya mencapai 18,89 miliar dolar AS dalam lima tahun terakhir, dengan pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 12,4 persen.

Halaman Selanjutnya

Angka ini mencerminkan semakin kuatnya hubungan ekonomi dan komitmen kedua negara dalam mendorong kerja sama investasi yang berorientasi pada hilirisasi, teknologi hijau, dan pertumbuhan berkelanjutan.