Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, menekankan pentingnya meningkatkan literasi digital bagi orang tua dan guru. Tujuannya adalah agar anak-anak tidak menjadi terlalu bergantung pada platform dan alat-alat berbasis kecerdasan buatan (AI).
Nezar mengatakan bahwa anak-anak yang terpapar platform AI sejak dini berisiko menjadi ketergantungan pada teknologi tersebut. Hal ini berpotensi mengurangi kemampuan berpikir kritis mereka.
“Yang kami khawatirkan bukanlah anak-anak menjadi lebih pintar dengan AI, tetapi mereka mungkin mengalami ‘kerusakan otak’, di mana otak mereka tidak digunakan secara optimal dan segalanya bergantung pada AI,” ujarnya dalam pernyataan pers yang diterima pada Minggu.
Ia menegaskan bahwa memperkuat literasi digital orang tua dan guru sangat penting untuk mengurangi dampak negatif teknologi AI pada perkembangan kognitif anak.
Orang tua dan guru yang memiliki pemahaman memadai tentang digital dan AI, menurutnya, akan lebih siap untuk membimbing dan mendampingi anak dalam menggunakan teknologi dengan bijak dan sesuai kebutuhan.
Saat menerima perwakilan dari Indonesia AI Institute di kantor Kementerian, Jakarta Pusat, pada Kamis (6 November), Nezar menyampaikan apresiasi atas inisiatif lembaga tersebut untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko penggunaan teknologi baru yang tidak bijak.
Dia mencatat bahwa kolaborasi antara kementerian dan institusi terkait diperlukan untuk mendukung pengembangan bakat digital di bidang AI serta meningkatkan pemahaman publik tentang teknologi digital dan kecerdasan buatan.
Untuk mendukung tujuan ini, kementerian telah menjalankan beberapa program, termasuk AI Talent Factory.
“Tujuan kami adalah menyiapkan talenta AI yang memenuhi standar global dan memastikan mereka menjadi pengembang, bukan hanya pengguna. Kita juga harus membangun ekosistem yang dapat memanfaatkan potensi mereka sepenuhnya,” kata Nezar.
Selain mengembangkan bakat digital, pemerintah sedang menyiapkan regulasi untuk memastikan bahwa penerapan teknologi AI di Indonesia dilakukan secara etis dan bertanggung jawab.
Kemenkominfo telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika AI. Pemerintah juga sedang menyusun Peta Jalan Nasional AI dan Peraturan Presiden tentang Etika AI.