Soeharto, Gus Dur, dan Marsinah Layak Menyandang Gelar Pahlawan Nasional

Jakarta (ANTARA) – Menteri Sosial Syaifullah Yusuf menyatakan bahwa presiden kedua Indonesia H.M. Soeharto, presiden keempat H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan aktivis buruh Marsinah layak ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

“Presiden Soeharto memenuhi syarat, Presiden Abdurrahman Wahid memenuhi syarat, aktivis buruh Marsinah memenuhi syarat, dan Syaikhona Kholil juga memenuhi syarat,” ujarnya di Jakarta pada Minggu.

Dia menambahkan, masih banyak lagi tokoh dari berbagai provinsi yang telah diusulkan ke pemerintah pusat untuk menerima gelar Pahlawan Nasional.

“Banyak sekali; kita tinggal tunggu saja siapa yang akan mendapat gelar itu tahun ini,” katanya.

Menurut menteri itu, pengumuman mengenai Pahlawan Nasional akan segera dilakukan, dan seluruh proses seleksinya telah dilaksanakan secara bertahap, dari tingkat daerah hingga nasional.

“Siapapun yang diumumkan oleh Presiden Republik Indonesia sudah dinyatakan memenuhi kualifikasi,” ujarnya.

Yusuf juga mengajak masyarakat untuk mengingat jasa-jasa baik para pendahulu bangsa sambil belajar dari kekurangannya untuk mencegah kesalahan yang sama di masa depan.

“Mari kita ingat hal-hal yang baik,” tuturnya.

Mengenai penolakan masyarakat terhadap usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada mantan presiden Soeharto, Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, mengatakan bahwa reaksi seperti itu merupakan bagian dari proses dan dinamika seputar keputusan tersebut.

“Mari kita tunggu sebentar lagi,” ucapnya.

Berita terkait: Prabowo menerima 49 calon pahlawan nasional termasuk Soeharto, Gus Dur

Berita terkait: Hari Pahlawan: Menteri mendorong bangsa untuk mengejar kepentingan bersama

Berita terkait: Indonesia perlu memperkenalkan lebih banyak pahlawan nasional perempuan: Menteri

Penerjemah: Mario Sofia Nasution, Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Calvin Verdonk Optimis Indonesia Bisa Menang Lawan Jepang, Analisisnya Masuk Akal