Walopun TC Energy sedikit tidak mencapai perkiraan penghasilan kuartal ketiga, perusahaan pipa dari Kanada ini perkirakan permintaan gas alam di Amerika Utara akan naik banyak dalam jangka menengah hingga panjang. Ini terima kasih ke ekspor LNG AS yang melonjak dan “permintaan listrik yang sangat besar dari pusat data dan perubahan dari batubara ke gas.”
TC Energy mempunyai 58,100 mil jaringan pipa gas alam. Jaringan ini menyuplai lebih dari 30% gas alam yang dipakai setiap hari di pasar-pasar Amerika Utara.
TC Energy juga saat ini menghasilkan kira-kira 4,650 megawatt (MW) kapasitas pembangkit listrik. Lebih dari 75% nya adalah listrik emisi karbon rendah dari sumber tenaga nuklir dan terbarukan.
Laporan kuartal ketiga TC Energy menunjukan bahwa bagian gas alam AS dan solusi tenaga listrik yang dapat penghasilan lebih rendah untuk kuartal ketiga dibandingkan tahun lalu.
Penghasilan di bagian pipa gas alam AS turun ke US$568 juta (C$801 juta), dari US$943 juta (C$1,33 miliar) pada tahun sebelumnya.
Penghasilan di bagian tenaga dan solusi energi hampir setengah dari tahun lalu.
Karena itu, penghasilan sebanding TC Energy adalah US$0,55 (C$0,77) per saham biasa. Ini sedikit di bawah perkiraan konsensus analis sebesar US$0,56 (C$0,79).
Walaupun sedikit meleset, TC Energy lihat masa depan cerah untuk bisnis gas alam dan tenaga listrik mereka karena permintaan listrik yang naik, ekspor LNG Amerika Utara yang melonjak, serta AI dan pusat data yang mendorong permintaan tambahan untuk kedua gas alam dan solusi tenaga listrik rendah karbon.
Presiden dan CEO TC Energy François Poirier berkata dalam pernyataan, “Prospek untuk bisnis kami terus dibentuk oleh tren struktural yang kuat di lanskap energi Amerika Utara. Permintaan yang tumbuh, momentum regulasi yang baik, dan jalan yang jelas untuk pertumbuhan jangka panjang berisiko rendah memperkuat kepercayaan kami pada nilai yang kami berikan ke pemegang saham.”
“Perkiraan terbaru kami mengharapkan permintaan gas alam Amerika Utara naik 45 Bcf/d pada tahun 2035, terutama didorong oleh ekspor LNG yang tiga kali lipat dan permintaan listrik yang belum pernah terjadi sebelumnya dari pusat data dan perubahan dari batubara ke gas.”
Produsen gas alam dan operator pipa teratas perkirakan industri dan berbagai negara bagian AS akan mempercepat persetujuan dan pengembangan infrastruktur gas alam seiring naiknya permintaan listrik.
Menurut sebuah laporan Goldman Sachs dari awal tahun ini, gas alam berada di posisi terbaik untuk mendapatkan sebagian besar pertumbuhan ini.
Goldman Sachs berkata, “Gas alam akan dapat manfaat yang signifikan dari naiknya permintaan listrik dan kebutuhan untuk pasokan yang tidak terputus 24/7. Gas alam adalah yang paling fleksibel di antara semua sumber energi dan merupakan sumber daya domestik yang melimpah.”