Zelenskyy Desak Orban Hentikan Penghambatan Keanggotaan Ukraina di UE

Komisioner Perluasan UE Marta Kos memuji upaya Ukraina memerangi korupsi, namun mengingatkan masih banyak pekerjaan yg harus diselesaikan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan negaranya telah mendesak Hungaria untuk menghentikan pemblokiran upaya Kyiv bergabung dengan Uni Eropa, setelah Brussels mendukung kemajuan negara terdampak perang tersebut ke tahap berikutnya meski terdapat kekhawatiran soal korupsi.

Komisi Eropa, badan eksekutif UE, menghadirkan serangkaian laporan perluasan pada Selasa yang mengevaluasi kelayakan calon anggota baru, termasuk Ukraina, Serbia, dan Montenegro. Saat mempresentasikan laporan tersebut, Komisioner Perluasan UE Marta Kos memuji langkah Ukraina memerangi korupsi namun menegaskan masih diperlukan kerja lebih lanjut.

Rekomendasi Cerita

Awal tahun ini, partai penguasa Zelenskyy mendorong amendemen melalui parlemen yang memberikan kekuasaan kepada jaksa agung pilihan presiden untuk memindahkan kasus dari Badan Anti-Korupsi Nasional (NABU) dan Kantor Jaksa Khusus Anti-Korupsi (SAPO) serta menugaskan kembali jaksa.

Parlemen akhirnya memutuskan memulihkan kemandirian kedua lembaga antikorupsi kunci tersebut setelah serangkaian protes terbesar di Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022, disertai tekanan dari pejabat-pejabat kunci Eropa.

UE pada Selasa memperingatkan Ukraina mengenai “kemunduran” dalam upaya antikorupsi, dengan menyatakan hanya “kemajuan terbatas” yang telah dicapai dalam memerangi masalah tersebut. Komisi mencatat bahwa lembaga-lembaga dan kelompok masyarakat sipil melaporkan tekanan yang meningkat dari negara dan layanan keamanan, dengan menyatakan “Perkembangan ini mempertanyakan komitmen Ukraina terhadap agenda antikorupsinya.”

Meski pertanyaan mengenai upaya Kyiv mengakhiri korupsi masih muncul, Kos menyampaikan kepada komisi bahwa ia mendukung persetujuan bagi Ukraina dan Moldova untuk melanjutkan negosiasi formal.

“Kami telah menerapkan infrastruktur antikorupsi terluas dan terbesar di Eropa,” kata Zelenskyy kepada Brussels pada Selasa. “Dan saya tidak mengetahui negara lain yang memiliki sebanyak itu lembaga antikorupsi. Kami melakukan segala yg mungkin.”

MEMBACA  Trump Batalkan Dana $679 Juta untuk Proyek Angin Lepas Pantai, Dukung Bahan Bakar Fosil

Ukraina berharap dapat menyelesaikan negosiasi aksesi pada akhir 2028.

Namun satu hambatan besar masih menghadang perjalanan Ukraina: Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban yang bersikap ramah terhadap Rusia.

Seiring Hungaria bersiap untuk pemilihan nasional pada 2026, pemerintah nasionalis Orban yang teguh telah menjadikan upaya pemblokiran keanggotaan UE Ukraina sebagai titik pembicaraan politik.

“Jangan berilusi: Brussels dan Ukraina bersama-sama membangun pemerintahan boneka [di Hungaria],” ujar Orban pada Juni. “Mereka ingin mengubah kebijakan Hungaria terhadap Ukraina setelah pemilu berikutnya, atau bahkan lebih cepat.”

Meski awalnya mendukung aksesi akhir Ukraina ke UE tak lama setelah Rusia melancarkan invasi skala penuh, Orban kemudian berargumen bahwa keanggotaan tersebut akan membanjiri Hungaria dengan kejahatan, tenaga kerja murah, dan produk pertanian berkualitas rendah yang mengancam kedaulatan nasional dan stabilitas ekonomi.

“Kami berperang untuk kelangsungan hidup kami, dan kami sangat berharap perdana menteri Hungaria mendukung kami, setidaknya tidak memblokir kami,” kata Zelenskyy pada Selasa dalam acara yang diselenggarakan oleh penyiar Euronews.

UE telah dikritik karena kelambanan pengambilan keputusannya, dengan hak veto nasional yang dipegang Hungaria menghambat proses tersebut.

“Jika negara-negara kandidat memenuhi komitmen, dan saya memiliki bukti dengan laporan ini bahwa mereka memenuhinya, maka UE juga harus memenuhi komitmennya,” tegas Kos.

https://imisdev.acaai.org/ACAAIIMIS/iMIS/ContentManagement/Template.aspx?ContentCode=BSA.DocumentSummary.Default&TemplateType=E&iUniformKey=480b8be3-b9ef-44c4-9600-393b35ff5db9&io0=Sxn