Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Indonesia, Sugiono, menyatakan bahwa partisipasi negara dalam rekonstruksi Gaza dan upaya penjaga perdamaian akan bergantung pada mandat internasional yang memastikan legitimasi penuh.
Berbicara pada pertemuan tingkat menteri mengenai Palestina di Istanbul, Turki, pada hari Senin (3 Nov), Sugiono menekankan bahwa persetujuan internasional sangat penting untuk setiap langkah menuju perdamaian di Gaza.
“Kami mendukung langkah-langkah konkret untuk perdamaian, tetapi langkah tersebut harus dilakukan di bawah mandat resmi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa atau mekanisme lain yang diakui,” ujarnya, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri yang dikeluarkan Selasa.
Ia menekankan bahwa mandat yang jelas sangat penting untuk menjamin legitimasi dan implementasi efektif dari inisiatif perdamaian.
Sugiono mengulang komitmen Indonesia terhadap hasil dari KTT Perdamaian Gaza yang diadakan di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada bulan Oktober, yang menyerukan aksi terkoordinasi untuk mengakhiri konflik dan mendukung pemulihan kemanusiaan.
Dia mengatakan Indonesia siap untuk berkontribusi dalam upaya perdamaian di Gaza, termasuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian, asalkan misi tersebut beroperasi di bawah mandat PBB.
Berita terkait: TNI telah menyiapkan Satuan Tugas Gabungan untuk Gaza
“Pasukan perdamaian Indonesia dapat membantu menjaga keamanan, melindungi warga sipil, dan mendukung upaya rekonstruksi di Gaza,” tambah Sugiono.
Menteri itu juga menekankan pentingnya koordinasi yang erat di antara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memastikan bahwa inisiatif perdamaian mencerminkan aspirasi rakyat Palestina dan memajukan solusi dua-negara.
Pertemuan Istanbul, yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, dihadiri oleh para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Pakistan, dan Yordania, bersama dengan menteri dari Qatar dan Uni Emirat Arab.
Para peserta membahas langkah-langkah selanjutnya untuk melaksanakan rencana perdamaian Gaza, termasuk mengamankan gencatan senjata dan membangun kembali wilayah yang dilanda perang setelah serangan Israel.
Presiden Prabowo Subianto mengulang komitmen Indonesia untuk perdamaian di Gaza selama KTT ASEAN–Amerika Serikat ke-13 pada 26 Okt, menegaskan kesiapan untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian ketika dimandatkan.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Freddy Ardianzah mengatakan pada 27 Okt bahwa militer telah membentuk satuan tugas gabungan dengan spesialis di bidang konstruksi, logistik, dan kesehatan untuk kemungkinan dikirim ke Gaza.
Berita terkait: TNI Indonesia konfirmasi kesiapan untuk dukung misi perdamaian di Gaza
*Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025*