Untuk orang Amerika, sekarang tidak perlu kuatir banget cari stasiun charger buat mobil listrik. Tapi kekhawatiran tentang ngisi baterai masih jadi halangan terbesar buat yang mau beli, setelah masalah harga mahal.
Kekhawatiran ini tetap ada walau charger cepat udah banyak tambah. Lebih dari 12.000 charger cepat udah dipasang dekat jalan tol Amerika tahun ini aja, kata analisis Associated Press. Itu sekitar seperlima dari total charger cepat yang beroperasi sekarang.
Tapi jajak pendapat baru nemuin bahwa 4 dari 10 orang dewasa Amerika masih bilang jarak tempuh dan waktu ngecas adalah alasan utama mereka nggak mau beli mobil listrik. Ini penting karena cuma 2 dari 10 orang Amerika yang bilang mereka sangat mungkin beli mobil listrik.
Daphne Dixon, pemimpin organisasi yang mendukung transportasi bersih, berusaha melawan persepsi ini. Dia udah road trip keliling Amerika pake mobil listrik tiap tahun sejak 2022. Dia selalu posting foto pengalamannya ngecas sepanjang rute 3000 mil, berharap bisa hilangkan kecemasan orang Amerika tentang jarak dan ngecas.
Dixon bilang, dia sering nemuin bahwa “rasa takut kehabisan baterai masih nempel di kepala orang,” padahal harga mobil listrik dan bensin makin mirip dan charger makin banyak.
“Banyak orang masih takut nggak ada cukup charger, tapi mereka nggak liat bahwa charger ditambahin tiap hari,” katanya.
Charger Cepat Bertambah, Tapi Kekhawatiran Tetap Ada
Kalau nyetir di Interstate 80, jalan tol terpanjang di Amerika, kamu akan jarang nemuin jarak lebih dari 10 mil dari charger cepat, dari New York sampai Des Moines. Di daerah Barat, charger lebih jarang. Tapi jumlah mil di I-80 yang udah ada charger cepatnya naik 44% sejak 2021.
Pengalaman yang sama juga bakal terjadi di jalan besar lain. Hampir 70% dari total 10 jalan tol terpanjang udah ada charger cepat dalam 10 mil – naik dari sekitar setengahnya lima tahun lalu.
Pemasangan charger cepat itu penting banget untuk dukung pemakaian mobil listrik karena mereka bisa ngecas penuh mobil listrik dalam 20 menit sampai satu jam. Bandingin sama charger di rumah, yang biasanya butuh 4 sampai 10 jam.
Di negara bagian Connecticut tempat Dixon tinggal, pengemudi masih khawatir tentang ngecas. Di musim gugur, Dixon melakukan perjalanan pendek di sepanjang Rute 7. Charger cepat masih langka di rute itu, seperti di banyak daerah pedesaan Amerika.
Satu-satunya colokan di Kent, kota sekitar 50 mil utara Norwalk, adalah mesin tua di balai kota yang udah lama rusak, kata Lynn Mellis Worthington.
Pemerintah negara bagian Connecticut rencananya akan pakai $1,3 juta dana federal untuk pasang delapan charger cepat di dua stasiun di New Milford, sekitar 15 mil dari Kent.
Mellis Worthington dan suaminya pertimbangin beli mobil listrik waktu ganti mobil Pontiac Vibe mereka yang udah 15 tahun. Dia bilang harga mobil dengan jarak tempuh yang bikin suaminya nyaman buat kerja masih terlalu tinggi. Jadi walau dia sangat pengen beli mobil listrik penuh, mereka akhirnya beli hybrid.
“Mobil kami berikutnya pasti mobil listrik,” katanya.
Harga Kendaraan Masih Jadi Halangan Terbesar Buat Pembeli
Walau banyak yang khawatir tentang ngecas, harga tetap jadi alasan paling umum orang Amerika bilang kenapa mereka nggak mau beli mobil listrik, tunjukkan jajak pendapat. Cuma sekitar 2 dari 10 orang dewasa Amerika bilang harga tinggi “bukan alasan” untuk nunda beli mobil listrik.
Mobil listrik pegang sekitar 8% pangsa pasar Amerika di tahun 2024, naik dari 1,9% lima tahun sebelumnya.
Dalam jangka panjang, punya mobil listrik mungkin lebih murah karena biaya perawatan lebih rendah dan harga listrik lebih murah dibandingin bensin di banyak tempat, kata Daniel Wilkins, analis kebijakan.
Tapi, “orang Amerika biasa lebih fokus sama harga beli di depan,” katanya.
Dan dengan insentif federal habis akhir September, tagihan akhir untuk banyak pembeli potensial secara efektif naik $7.500 untuk mobil listrik baru.
Pendukung mobil listrik cepat nunjukin bahwa rata-rata orang Amerika nyetir nggak lebih dari 30 mil per hari, menurut AAA, masih dalam jarak tempuh mobil listrik modern. Kebanyakan pemilik mobil listrik, kayak Jim Warner, melakukan sebagian besar ngecas di rumah.
Warner punya satu mobil listrik dan satu mobil hybrid. Dia udah bawa mobil listriknya, Chevy Bolt dengan jarak tempuh sekitar 250 mil per cas, dalam perjalanan 400 mil ke Maine dua kali sejak dia beli tahun 2022.
“Perjalanan pertama, aku matiin AC-nya. Aku pastiin nyetir 65 mil per jam,” kata Warner. “Yang kedua kali aku nyetir biasa aja dan nggak ada masalah.”