Seorang jurnalis dengan pengalaman melaporkan:
Jumat, 22 Maret 2024 – 08:55 WIB
Jakarta – Glaukoma adalah kondisi neuropati optik progresif yang disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam bola mata. Ini dapat merusak saraf optik dan mengakibatkan penurunan fungsi penglihatan, bahkan kebutaan.
Prof. DR. Dr. Widya Artini Wiyogo selaku Kepala Layanan Glaukoma JEC Group menyatakan bahwa gejala glaukoma meliputi sakit kepala berat, penglihatan tiba-tiba kabur, mual, muntah, dan kesakitan.
Apabila masyarakat mengalami gejala tersebut, Prof. Ike menekankan pentingnya kewaspadaan. Pasien dengan glaukoma akut memiliki waktu 2×24 jam untuk menurunkan tekanan bola mata. Keterlambatan bisa mengakibatkan kerusakan permanen.
Glaukoma dianggap lebih fatal daripada katarak karena tidak dapat direhabilitasi. Namun, dampak kebutaan permanen dapat dicegah dengan deteksi dini. Sekitar 90% kasus glaukoma tidak terdeteksi, yang diperparah oleh kurangnya akses kesehatan mata di seluruh dunia.
Pekan Glaukoma Sedunia diperingati setiap minggu kedua bulan Maret dengan tema “Uniting for a Glaucoma-Fred World” yang mengajak untuk bersatu demi dunia bebas glaukoma. JEC Group menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Pekan Glaukoma Sedunia, termasuk talkshow, seminar, skrining tekanan bola mata gratis, dan edukasi masyarakat.
Halaman Selanjutnya: Pekan Glaukoma Sedunia diperingati setiap minggu kedua bulan Maret dengan tema “Uniting for a Glaucoma-Fred World”.