Sebagai seorang jurnalis dengan pengalaman, saya melaporkan bahwa kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, tidak terlepas dari peran partai politik pengusung yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Salah satunya adalah pencapaian yang gemilang dari Partai Golkar dalam Pemilu 2024.
Menurut Ahmad Khoirul Umam, seorang pakar politik dan Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic, Prabowo-Gibran berhasil memenangkan pemilu dengan telak karena kerja sama kolektif dari semua partai pengusung di KIM. Namun, Umam menyatakan bahwa Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto memiliki peran yang lebih besar daripada partai lain dalam memenangkan pasangan Prabowo-Gibran.
Umam juga menyoroti kenaikan signifikan suara Golkar dalam Pemilu 2024, yang menurutnya merupakan faktor kunci kesuksesan Prabowo-Gibran. Dengan perolehan suara 23.208.654, Golkar diprediksi akan memiliki 102 kursi di DPR RI periode 2024-2029, menjadikannya sebagai salah satu kekuatan utama dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dengan demikian, Golkar diharapkan dapat memainkan peran strategis dalam menjaga stabilitas politik dan meredam gejolak di parlemen, serta menjadi titik kuat dalam negosiasi ke depan bagi pemerintahan Prabowo-Gibran. Dari hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran berhasil memenangkan Pilpres 2024 dengan perolehan suara 58,57 persen, unggul dari pasangan lainnya seperti Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.