Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan bahwa sebanyak 24.436 warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, masih mengungsi akibat banjir yang masih merendam tempat tinggal mereka hingga Kamis (21/3).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta, Kamis, menyatakan bahwa puluhan ribu korban banjir yang masih mengungsi tersebut berada di tenda-tenda darurat dan fasilitas umum yang dijadikan posko penampungan sementara.
Tenda darurat dan posko tersebut tersebar di 16 titik lokasi yang berada di wilayah Kecamatan Karanganyar, Karang Tengah, Gajah, Wonosalam, Sayung, dan Kecamatan Demak.
Abdul menjelaskan bahwa 24.436 warga di enam wilayah tersebut memilih untuk mengungsi karena rumah-rumah mereka masih tergenang banjir dengan ketinggian 50 sentimeter berdasarkan laporan tim Pusat Data Operasi di lapangan pada sore hari.
Meskipun demikian, kondisi tersebut lebih baik dibandingkan beberapa hari sebelumnya, di mana 10 kecamatan di Demak tergenang banjir dengan ketinggian lebih dari 2 meter dan jumlah total warga yang terdampak mencapai lebih dari 92 ribu orang.
Abdul menjamin bahwa kebutuhan pokok seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan bagi setiap warga Demak yang terdampak banjir akan dipenuhi oleh pemerintah selama masa darurat bencana ini.
Upaya penanggulangan dampak banjir masih terus dilakukan oleh petugas gabungan, termasuk mengerahkan puluhan unit pompa untuk menyedot genangan banjir dan penguatan tanggul Sungai Wulan yang sebelumnya jebol akibat banjir.
Pendataan fasilitas umum dan luas lahan pertanian yang rusak juga dilakukan untuk dilakukan upaya perbaikan oleh pemerintah melalui lembaga terkait.