Kamala Harris: Perempuan Akan Jadi Presiden, dan Bisa Jadi Saya—’Perjuangan Belum Selesai’

Kamala Harris tidak menutup kemungkinan untuk ikut pemilihan presiden lagi di masa depan.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC yang diunggah hari Sabtu, Harris bilang dia perkirakan seorang perempuan akan jadi presiden dalam beberapa tahun kedepan, dan itu “mungkin” saja dirinya.

“Saya belum selesai,” katanya.

Mantan wakil presiden ini bilang dia belum putuskan apakah akan ikut kampanye presiden 2028. Tapi dia tidak setuju dengan anggapan bahwa peluangnya kecil.

“Seluruh karir saya sudah dihabiskan untuk mengabdi dan itu sudah jadi jiwa saya. Dan ada banyak cara untuk mengabdi,” ujarnya. “Saya tidak pernah dengarkan survei.”

Dia baru-baru ini memberi beberapa wawancara setelah rilis bukunya bulan September yang berjudul “107 Days.” Buku itu melihat kembali pengalamannya menggantikan Presiden Joe Biden waktu itu sebagai calon presiden dari Partai Demokrat setelah dia mengundurkan diri dari pencalonan.

Dia akhirnya kalah dari Presiden dari Partai Republik Donald Trump.

Dalam wawancara dengan The Associated Press minggu lalu, Harris, yang berusia 61 tahun, juga menegaskan bahwa ikut pemilihan lagi di tahun 2028 masih mungkin. Dia bilang dia melihat dirinya sebagai pemimpin partai, termasuk dalam menantang Trump dan mempersiapkan pemilu paruh waktu 2026.

Ditanya dalam wawancara tanggal 17 Oktober dengan AP apakah dia punya rencana untuk ikut 2028, Harris menjawab, “Saya belum putuskan. Sejujurnya. Saya belum putusin. Saya mungkin ikut atau mungkin tidak. Saya belum memutuskan.”

Ditanya lebih khusus apakah dia masih mau mengerjakan pekerjaan itu, dia pakai kata kerja bentuk lampau, bilang, “Itu pekerjaan yang dulu saya inginkan.” Tapi dia catat bahwa satu-satunya cara untuk melakukannya “adalah dengan ikut” dan menang.

MEMBACA  Bank Jamie Dimon Lebih Kaya dari yang Terlihat.

Sementara itu, persaingan politik di antara Partai Demokrat untuk pemilihan presiden 2028 kelihatannya sudah mulai lebih awal dari biasa.

Beberapa calon yang mungkin sudah mengambil langkah untuk kenal dengan pemilih di negara bagian penting, termasuk Gubernur California Gavin Newsom, Gubernur Kentucky yang masa jabatannya habis Andy Beshear, dan Anggota Kongres California Ro Khanna. Lebih dari 30 Demokrat terkenal akhirnya bisa ikut pemilihan pendahuluan.