Von der Leyen Dorong Kemandirian Eropa dalam Bahan Baku

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mendorong sejumlah langkah pada Sabtu untuk secara cepat mengurangi ketergantungan Eropa terhadap impor bahan baku dari Tiongkok.

“Kita semua tahu betapa pentingnya logam tanah jarang bagi industri kita—baik untuk mobil, semikonduktor, ataupun peralatan militer,” ujarnya dalam konferensi Berlin Global Dialogue.

Pembatasan ekspor yang baru-baru ini diumumkan pemerintah Tiongkok membahayakan stabilitas rantai pasok global, sehingga perusahaan-perusahaan Eropa dapat menghadapi dampak langsung, katanya.

“Dalam jangka pendek, kami fokus mencari solusi bersama mitra Tiongkok, namun kami siap menggunakan semua instrumen yang tersedia untuk merespons bila diperlukan,” tegasnya.

Kemandirian adalah tujuan

Ia menyatakan bahwa dalam jangka pendek, fokusnya adalah pada pencarian solusi bersama Tiongkok, namun menekankan bahwa respons struktural terhadap tantangan ini diperlukan—serupa dengan langkah-langkah yang telah diambil untuk menggantikan pasokan energi dari Rusia.

Di sisi lain, investasi dalam proyek-proyek strategis untuk produksi dan pengolahan bahan baku penting di Uni Eropa akan ditingkatkan, serta kemitraan dengan negara-negara seperti Ukraina, Australia, Kanada, Kazakhstan, Uzbekistan, Cili, dan Greenland akan dipercepat.

“Baik dalam energi atau bahan baku, pertahanan atau digital, Eropa harus memperjuangkan kemandiriannya, dan inilah momen kita untuk melakukannya,” peringat presiden komisi tersebut.

MEMBACA  Bawa Kamera Ini dalam 5 Perjalanan, Kini Jadi Barang Wajib Bawa