Indonesia Serukan Peningkatan Peran ASEAN untuk Atasi Konflik Myanmar

Jakarta (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono menekankan dukungan Indonesia agar ASEAN meningkatkan keterlibatannya dengan Myanmar untuk menyelesaikan krisis politik yang sudah berlangsung lama di negara tersebut.

Berbicara pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Sabtu, dia menekankan bahwa Konsensus Lima Poin (5PC) harus tetap menjadi acuan utama untuk menangani situasi di Myanmar, meskipun perkembangannya masih terbatas.

Mandat 5PC termasuk penghentian kekerasan segera, pemberian bantuan kemanusiaan, dan memulai dialog yang inklusif.

“Untuk memastikan kelanjutan dan keterlibatan yang berkesinambungan, Indonesia mendukung, secara prinsip, usulan untuk Utusan Khusus ASEAN dengan mandat multi-tahun,” ujar Sugiono.

Menurut pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, di luar penguatan fungsi utusan khusus, Menteri juga menyampaikan dukungan Indonesia untuk pembentukan Tim Pengamat ASEAN guna memantau pemilu yang rencananya digelar di Myanmar pada Desember.

Dia mengingatkan bahwa ASEAN perlu meninjau dengan cermat posisi bersama yang akan diambil terkait pemilu yang direncanakan, serta respons yang diperlukan, dengan menekankan bahwa ASEAN harus tetap terlibat karena pemilu saja mungkin tidak menyelesaikan masalah mendasar di Myanmar.

“Indonesia terbuka terhadap ide Tim Pengamat ASEAN, dengan mandat yang jelas dan terbatas untuk mengamati dan memantau, bukan untuk mengakui atau mendukung atau mengesahkan pemilu tersebut,” katanya.

Sugiono menambahkan bahwa jika konsensus mengenai tim pengamat tidak tercapai, ASEAN harus siap menyatakan posisinya, terutama jika pihak ketiga berusaha untuk secara formal atau hukum menyetujui pemilu di Myanmar.

Menteri memuji langkah-langkah yang diambil oleh Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun ini, serta Utusan Khusus ASEAN, dalam berusaha menyelesaikan konflik di Myanmar.

Pertemuan Menteri Luar Negeri tersebut diselenggarakan sebagai bagian dari KTT ASEAN ke-47, yang berlangsung dari 26 hingga 28 Oktober 2025, di Kuala Lumpur, Malaysia.

MEMBACA  Indonesia menandatangani kesepakatan investasi kesehatan senilai US$94,1 juta di IAF

Berita terkait: Indonesia dorong Turki jadi mitra wicara ASEAN

Berita terkait: Indonesia serukan persatuan dan sentralitas ASEAN di tengah dinamika global

*Penerjemah: Nabil Ihsan, Raka Adji
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2025*