Jakarta (ANTARA) – Dana kekayaan sovereign Indonesia, Danantara, mengungkapkan bahwa lebih dari 204 investor telah menyatakan minat untuk mengembangkan program Pengolahan Sampah untuk Penghasil Listrik (PSEL).
CEO Danantara, Rosan Roeslani, mengatakan kepada wartawan di Jakarta pada Jumat bahwa dari 204 perusahaan yang berminat, 66 di antaranya adalah investor asing.
"Kami sudah membuka prosesnya, dan sejauh ini, lebih dari 204 investor dari pasar domestik dan internasional telah menyatakan ketertarikan mereka," ujarnya.
Roeslani menyebutkan bahwa proses seleksi dan penawaran investor diperkirakan akan dimulai pada bulan November.
Meski minatnya kuat, dia menjelaskan bahwa peran Danantara terutama adalah untuk menarik investor. Bahkan jika tidak ada perusahaan swasta yang berpartisipasi, dana tersebut akan melanjutkan inisiatif pengolahan sampah menjadi energi karena kerangka regulasinya sudah ada.
Saat ini, tujuh wilayah siap untuk melaksanakan program ini. Kesiapan mereka mencakup ketersediaan sampah, lahan, infrastruktur air dan listrik, serta yang paling penting, integrasi dengan jaringan distribusi listrik PLN.
"Program ini sudah siap secara komprehensif untuk dijalankan," kata Roeslani, menambahkan bahwa Danantara kini melanjutkan dengan proses tender dalam koordinasi dengan kementerian terkait.
Danantara akan berperan sebagai pemegang saham di semua proyek pengolahan sampah menjadi energi untuk memastikan proyek tersebut dilaksanakan dengan efektif dan sesuai standar nasional.
Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan rencana pemerintah untuk membangun fasilitas pengolahan sampah di 34 kota di seluruh Indonesia. Fasilitas ini dirancang untuk menghasilkan listrik dari sampah, dengan target penyelesaian dalam waktu dua tahun.
Dia mengatakan pengembangan akan diprioritaskan di kota-kota dengan volume sampah tinggi, termasuk Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Pendanaan telah dialokasikan, dan pemerintah sedang menyelesaikan kontrak serta memilih teknologi yang tepat.
Inisiatif pengolahan sampah menjadi energi ini dipandang vital untuk menjaga kebersihan, melindungi kesehatan masyarakat, dan mendukung pengembangan pariwisata di seluruh Indonesia.
Berita terkait: [Tautan berita terkait pertama]
Berita terkait: [Tautan berita terkait kedua]
Penerjemah: Aji Cakti, Kuntum Khaira
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025