Jakarta (ANTARA) – Calon Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa dia akan melanjutkan kebijakan luar negeri “tetangga baik” jika dia terpilih sebagai Presiden Indonesia periode 2024-2029.
“Seribu teman terlalu sedikit, dan satu musuh terlalu banyak. Kami akan terus melaksanakan kebijakan luar negeri ‘tetangga baik’,” ujarnya dalam debat presiden ketiga untuk Pemilihan Umum 2024 di Jakarta pada Minggu malam.
Dia menggambarkan kebijakan luar negeri “tetangga baik” sebagai tradisi yang telah dipertahankan oleh Indonesia sejak awal kemerdekaannya.
“Secara tradisional, sejak kemerdekaan kita, kebijakan luar negeri kita disebut sebagai kebijakan yang mandiri dan aktif. Kita telah menjaga netralitas, menghindari aliansi dan pakta, dan ini akan terus berlanjut,” tegasnya.
Prabowo mengungkapkan keyakinannya bahwa dengan mempertahankan kebijakan luar negeri “tetangga baik”, Indonesia akan berhasil menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan internasional.
“Dengan menjaga hubungan baik dengan semua kekuatan, kita akan dapat mengamankan kepentingan nasional kita,” katanya.
Setelah debat presiden pada 12 Desember 2023 dan debat wakil presiden pada 22 Desember 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengadakan debat ketiga.
Pertahanan, keamanan, dan kebijakan luar negeri menjadi tema utama debat ketiga.
Sebelumnya, KPU menetapkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden, yaitu pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan nomor urut 3.
KPU juga telah menjadwalkan periode kampanye dari 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, dengan hari pemungutan suara pada 14 Februari 2024.
Berita terkait: Anies meminta Indonesia untuk membentuk kemakmuran global dalam debat ketiga
Berita terkait: Perlu mendefinisikan ulang kebijakan luar negeri untuk aspirasi nasional: Ganjar
Translator: Fath P, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024