loading…
Valentino Aeron, mahasiswa Jurusan S1 Business Creation BINUS Business School menciptakan produk parfum lokal bernama RONS Parfum. Foto/BINUS.
JAKARTA – Valentino Aeron, seorang mahasiswa dari program S1 Business Creation di BINUS Business School, kampus BINUS @ Alam Sutera, Tangerang, adalah salah satu entrepreneur dari Binus yang sukses menciptakan produk parfum lokal dengan nama RONS Parfum. Mahasiswa yang biasa dipanggil Valent ini dikenal sebagai sosok muda kreatif yang berhasil merubah passion dan ide bisnisnya menjadi kenyataan.
Sebagai lulusan SMA Kristen Eben Haezar Manado, dia memilih jurusan Business Creation karena percaya program ini bisa mendukung minatnya dalam berwirausaha. Dari situlah, dia mulai mengembangkan RONS Parfum, sebuah produk wewangian yang hadir sebagai solusi buat orang-orang yang ingin tampil percaya diri tanpa perlu khawatir tentang bau badan. Menurut Valent, parfum bukan cuma kosmetik biasa, tapi juga jadi bagian dari gaya hidup yang praktis, terutama untuk pria.
Baca juga: CDE Binus University Hadirkan Kolaborasi Bahasa, Seni, dan Budaya di CultureVerse 2025
Dengan melihat tren industri parfum yang terus berkembang, Valent menyadari adanya persepsi bahwa parfum itu identik dengan barang mahal. Untuk mengatasi anggapan itu, dia menghadirkan parfum dengan kualitas premium tapi harganya tetap terjangkau. Melalui efisiensi biaya produksi, produknya bisa bersaing di pasar Indonesia tanpa mengurangi kulitas.
Awalnya, parfum buatannya cuma merupakan tugas kuliah. Tapi, berkat ketekunan dan kecintaannya pada dunia wewangian, Valent terus mengembangkannya hingga jadi bisnis yang nyata. Dengan tagline “Fragrance Speaks Louder,” RONS Parfum ingin menyampaikan pesan bahwa aroma bisa mewakili karakter seseorang dan menciptakan kesan positif di lingkungan sosial.
Tantangan dan Strategi Bisnis
Dalam menjalankan bisnisnya, Valent menghadapi berbagai tantangan, terutama di tengah persaingan industri parfum digital yang ketat. Dia berusaha memperkuat brand produknya agar tetap menonjol di antara para kompetitor dan juga menekan biaya produksi supaya harganya tetap kompetitif.