Presiden Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia dan Brazil sepakat untuk segera memulai negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Pasar Bersama Amerika Selatan (Mercosur).
Mercosur adalah blok perdagangan Amerika Selatan yang terdiri dari Argentina, Brazil, Paraguay, Uruguay, dan Bolivia.
“Kami sepakat untuk bergerak menuju perjanjian kemitraan ekonomi yang komprehensif… kami mendapat dukungan dari Brazil, yang saat ini memegang kepresidenan Mercosur,” ujarnya dalam konferensi pers bersama dengan presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva di Jakarta, Kamis.
Presiden Prabowo juga mencatat bahwa Indonesia dan Brazil telah menjalin kerjasama strategis, termasuk perjanjian kerjasama pertahanan (DCA) yang saat ini menunggu ratifikasi.
Selain itu, kedua negara juga telah membangun kerjasama ekonomi dan bisnis, termasuk yang disepakati oleh beberapa institusi dan entitas bisnis dari Indonesia dan Brazil pada hari Kamis.
“Kami adalah dua kekuatan ekonomi baru yang terus naik secara konsisten. Kami adalah dua kekuatan dari Global South. Karena itu, kerjasama antara Indonesia dan Brazil memiliki makna strategis, dan kami berdua memandang hubungan ini sangat penting,” jelasnya.
Presiden menekankan bahwa, berdasarkan diskusinya dengan Presiden Lula, baik Indonesia maupun Brazil bertekad untuk terus meningkatkan kerjasama di berbagai bidang.
Dalam pertemuan mereka di Istana Merdeka pada Kamis, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan delapan nota kesepahaman (MoU) antara kedua negara dengan nilai potensial lebih dari 5 miliar dolar AS.
MoU tersebut mencakup kerjasama dalam ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Kementerian Sains, Teknologi, dan Inovasi Brazil, serta kerjasama di bidang statistik antara Badan Pusat Statistik (BPS) dan Institut Geografi dan Statistik Brazil.
Kunjungan kenegaraan Presiden Lula ke Jakarta adalah bagian dari tur Asia Tenggaranya dan juga merupakan kunjungan balasan, karena Presiden Prabowo sebelumnya mengunjungi Brasilia pada 9 Juli 2025.
Berita terkait: Pemerintah RI izinkan impor sapi hidup dari Australia dan Brazil
Berita terkait: RI dapat capai swasembada energi dengan Brazil dan Kongo: Presiden
Berita terkait: RI bisa belajar dari GAAHP dalam penyediaan makanan gratis: Hartarto