Transformasi Peran CFO: Membebaskan Eksekutif untuk Fokus pada Strategi dan AI

Tugas seorang Chief Financial Officer (CFO) sedang diubah. Sekarang bukan cuma soal urusan keuangan yang disiplin, tapi juga harus bisa memimpin transformasi, mendorong pertumbuhan, dan mengembangkan bakat untuk masa depan digital.

Peran CFO sudah berubah selama bertahun-tahun, dan sekarang perubahannya lebih cepat dari sebelumnya, kata Gina Mastantuono, Presiden dan CFO ServiceNow. Dia bilang, sekarang peran CFO adalah gabungan dari visi strategis, eksekusi yang disiplin, dan kepemimpinan di seluruh perusahaan. "Keuangan dan strategi sekarang tidak bisa dipisahkan," ujarnya.

Mastantuono juga baru saja dipromosikan jadi Presiden, dan sekarang memimpin strategi global dan pengembangan perusahaan. "Saya bilang ke tim saya setiap hari, kita harus bisa menjalankan operasi dan berubah pada waktu yang bersamaan," katanya.

Yanela Frias, CFO Prudential, pindah ke peran ini setelah bertahun-tahun memimpin unit bisnis. Dia menjelaskan bahwa dengan punya tim yang bagus untuk urusan laporan keuangan, seorang CFO jadi bisa fokus pada strategi perusahaan. "Ini memungkinkan kita untuk benar-benar bermitra dengan CEO dan tim kepemimpinan untuk menjalankan perusahaan," ucap Frias.

Ellie Mertz, CFO Airbnb, menambahkan bahwa CFO adalah "mitra pertumbuhan internal" dalam tim eksekutif. Tugasnya membantu para pemimpin menetapkan tujuan yang berani, membuat aturan main, dan mengalokasikan ulang sumber daya. Dia membantu tim untuk memaksimalkan kemampuan mereka dan memahami batasan yang diperlukan agar bisa bergerak cepat mencapai tujuan.

Menurut Mastantuono, CFO memiliki visibilitas ke seluruh bagian perusahaan, yang memberikan sudut pandang yang unik.

Perspektif ini semakin menempatkan para pemimpin keuangan di pusat strategi AI perusahaan. Menurut McKinsey, ekspektasi untuk AI sangat tinggi di kalangan CFO, karena mereka percaya teknologi ini akan membuka nilai perusahaan.

MEMBACA  Pantauan Stock-Split: Akankah Palantir Technologies Menyusul?

Memaksimalkan AI

Ketiga pemimpin ini, yang merupakan CFO di perusahaan Fortune 500, setuju: AI sudah mengubah bidang keuangan dan operasi.

ServiceNow berhasil menghemat lebih dari $350 juta per tahun berkat peningkatan produktivitas dari AI. "Kami menginvestasikan kembali sebagian besar tabungan itu ke dalam bisnis, tapi kami juga menghemat sekitar $100 juta tahun ini saja," kata Mastantuono.

Dia menekankan bahwa tidak semua penghematan harus jadi keuntungan. Uang itu bisa dipakai untuk merekrut lebih banyak karyawan atau mendukung area pertumbuhan lain. Dengan begitu, departemen keuangan akan lebih dipercaya.

Mertz memandang AI sebagai cara untuk menambah kapasitas kerja, sehingga tim bisa melakukan pekerjaan yang lebih bernilai. Tujuannya adalah agar organisasi bisa lebih cepat, lebih cerdas, dan mampu melakukan lebih banyak hal.

Prudential menggunakan AI untuk menggantikan proses lama di bisnis asuransi jiwa, memotong waktu underwriting dari minggu menjadi hanya beberapa detik, jelas Frias. Hal ini mendorong pertumbuhan bisnis yang efisien dan membuat tim bisa fokus pada pekerjaan yang bernilai tinggi, seperti menjadi mitra strategis bagi bisnis. "Itulah yang harus kita lakukan, bukan pekerjaan manual—semua itu nanti akan dikerjakan oleh AI," kata Frias.

Anda bisa menonton sesi panel lengkapnya di sini.