Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, menyatakan dukungannya untuk melanjutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) seiring dengan satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Suryani mengatakan program MBG, dengan beberapa penyesuaian untuk menghadapi tantangan baru, harus dipertahankan karena telah terbukti efektif dalam memacu ekonomi lokal, terutama di daerah pedesaan dan kawasan regional.
“Program ini terus menciptakan lapangan kerja sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya di Jakarta, Selasa.
Ia mencatat bahwa tahun pertama pemerintahan Prabowo telah sukses, dengan tingkat kepuasan publik melebihi 80 persen.
“Alhamdulillah, tingkat kepuasan publik terhadap kepemimpinan Prabowo-Gibran di atas 80 persen. Ini menunjukkan bahwa masyarakat percaya pada pemerintah,” katanya.
Suryani juga memuji inisiatif sosial lainnya, termasuk Program Magang Nasional bagi lulusan baru dan program Cek Kesehatan Gratis (CKG), yang menurutnya memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Berita terkait: Indonesia freezes 112 MBG kitchens amid food safety push
“Program CKG dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang diluncurkan Kementerian Kesehatan dapat membantu mengurangi pengeluaran kuratif di bawah BPJS Kesehatan,” tambahnya.
Menurut Badan Gizi Nasional (BGN), per 20 Oktober 2025, program MBG telah menjangkau 36.773.520 penerima manfaat, termasuk anak usia dini, pelajar dari SD hingga SMA, ibu hamil dan menyusui, serta balita.
Badan tersebut juga melaporkan bahwa lebih dari 12.500 Unit Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini beroperasi di seluruh Indonesia untuk meningkatkan akses yang merata dan kualitas gizi masyarakat.
“Prestasi ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan program MBG dijalankan secara efektif dan adil. Setiap SPPG berfungsi sebagai dapur umum yang menyediakan makanan bergizi dengan standar keamanan pangan dan kebersihan yang ketat,” kata Kepala BGN Dadan Hindayana.
Ia menambahkan bahwa perluasan fasilitas SPPG terus berlanjut, dengan fokus pada daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Berita terkait: Indonesia targets 82.9 million free meal recipients by March 2026
Penerjemah: Tri Meilani Ameliya, Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025