Hilirisasi Toreh Investasi Rp 150,6 Triliun pada Kuartal III-2025 Rosan: Bukti Kebijakan Berjalan Optimal

Jumat, 17 Oktober 2025 – 13:44 WIB

Jakarta, VIVA – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, melaporkan bahwa realisasi investasi di bidang hilirisasi pada kuartal III-2025 mencapai Rp 150,6 triliun. Angka ini sekitar 30,6 persen dari total realisasi investasi sebesar Rp 491,4 triliun pada periode tersebut.

Baca Juga:
Investasi Asing Capai Rp 212,2 Triliun di Kuartal III-2025, Rosan: Singapura Masih Mendominasi

Dia menjelaskan, ada tren peningkatan pada kontribusi investasi di sektor hilirisasi kuartal III-2025 yang mencapai 30,6 persen ini. Sebelumnya, hilirisasi cuma berkontribusi di kisaran 25-26 persen dari total realisasi investasi tiap kuartalnya.

Oleh karena itu, Rosan menegaskan bahwa langkah pemerintah untuk menggenjot hilirisasi di berbagai sektor, nyatanya juga turut berkontribusi dan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

Baca Juga:
Realisasi Investasi Kuartal III-2025 Capai Rp 491,4 Triliun, Rosan: Naik 13,9 Persen

"Dari kontribusi secara level meningkat. Kalau dulu (hilirisasi) masih di level 25-26 persen dari totalitas (investasi) yang masuk, sekarang sudah mencapai 30 persen," kata Rosan dalam konferensi pers ‘Realisasi Investasi Kuartal III-2025’ di kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani

Baca Juga:
Rosan Pede Investasi Rp 13.032 Triliun Demi Target Ekonomi 8 Persen Tercapai, Begini Strateginya

"Ini membuktikan bahwa kebijakan hilirisasi yang diterapkan pemerintah ini berjalan," ujarnya.

Rosan menambahkan, apabila dilihat dari sektornya, kontribusi realisasi investasi terbesar dengan total mencapai Rp 97,8 triliun pada kuartal III-2025, dipegang oleh sektor mineral. Dimana komoditas nikel mendominasi besarannya, bahkan hingga mencapai angka Rp 42 triliun.

Posisi kedua diikuti oleh komoditas tembaga dengan investasi mencapai Rp 21,2 triliun, serta sektor perkebunan dan kehutanan yang mencapai sebesar Rp 35,9 triliun. Untuk sektor perkebunan dan kehutanan sendiri, Rosan mencatat bahwa komoditas yang paling banyak menyumbang investasi adalah kelapa sawit sebesar Rp 21 triliun, kayu log Rp 11,7 triliun, hingga komoditas karet sebesar Rp 1,6 triliun.

MEMBACA  Presiden mengadakan pertemuan tentang penggunaan stadion dan arena yang direvitalisasi

"Jadi ke depannya tentu kita juga akan terus mendorong (hilirisasi), karena hilirisasi memberikan multiplier effect dan meningkatkan daya saing," kata Rosan.

Sementara jika dilihat dari sumbernya, Rosan merinci bahwa realisasi investasi di program hilirisasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat lebih tinggi, dibandingkan dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

"Dengan PMA tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan PMDN pada kuartal III-2025 tersebut," ujarnya.

Berikut adalah rincian realisasi investasi di bidang hilirisasi pada kuartal III-2025:

Halaman Selanjutnya

  • Sektor mineral: Rp 97,8 triliun