Indonesia Percepat Perjanjian Dagang dengan Mesir untuk Dongkrak Pertumbuhan

Jakarta (ANTARA) – Indonesia meningkatkan upaya untuk memperkuat hubungan dagang dengan Mesir melalui pembentukan kerjasama baru yang bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi bersama, kata Menteri Perdagangan Budi Santoso.

Dalam pertemuan dengan Hossam Heiba, CEO Otoritas Umum Investasi dan Zona Bebas Mesir (GAFI), di Trade Expo Indonesia 2025 di Tangerang, Banten, pada hari Rabu, Santoso mengusulkan pembentukan kemitraan ekonomi atau perjanjian dagang preferensial.

“Kami ingin mendorong agar negosiasi perjanjian bilateral segera dimulai. Oleh karena itu, kami harap pertemuan Komite Bersama Perdagangan (JTC) berikutnya yang direncanakan tahun ini akan memfasilitasi kedua negara dalam membuat kesepakatan dagang,” ujarnya dalam sebuah pernyataan pada Kamis.

Santoso mencatat bahwa Indonesia telah menyiapkan titik acuan untuk diskusi, mendorong kedua belah pihak untuk segera memulai negosiasi.

Pada pertemuan JTC Indonesia–Mesir pertama yang diadakan tahun lalu di Jakarta, kedua negara sepakat untuk mengejar kesepakatan dagang guna meningkatkan hubungan bilateral dan memperluas akses pasar untuk produk-produk mereka.

Sebelumnya, pada bulan April, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi menandatangani Deklarasi Bersama tentang Kemitraan Strategis Indonesia–Mesir, membuka jalan bagi kerjasama yang lebih dalam di bidang perdagangan dan investasi.

CEO GAFI Heiba mendukung pernyataan Santoso dan menekankan pentingnya perjanjian dagang yang menguntungkan kedua negara.

Dia juga mencatat bahwa Mesir memperhatikan standar halal dan persyaratan sertifikasi Indonesia untuk impor, untuk memfasilitasi ekspor yang lebih lancar ke Indonesia tahun depan.

Heiba lebih lanjut menyarankan kerjasama tentang sertifikasi halal dan pengakuan bersama untuk memperkuat perdagangan bilateral.

Total perdagangan antara Indonesia dan Mesir mencapai US$1,74 miliar pada tahun 2024, dengan Indonesia menyumbang ekspor senilai US$1,53 miliar, terutama minyak sawit, kopi, serta besi dan baja yang setengah jadi.

MEMBACA  Ya, Alat Dapur Ini yang Saya Jadikan Patokan Bukan untuk Memasak Sama Sekali

Berita terkait: Indonesia, Egypt strengthen defense cooperation in Cairo talks

Berita terkait: Indonesia urges Egypt to join Apostille Convention

Penerjemah: Maria C, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Hak Cipta © ANTARA 2025