Pimpinan GSK Tolak Strategi Co-CEO: “Sangat Menjijikkan bila CEO Mengeluh tentang Betapa Beratnya Hidup Mereka”

Perusahaan besar seperti Spotify, Oracle, dan Comcast telah menunjuk co-CEO tahun ini. Hal ini membuat orang kembali memperhatikan strategi perusahaan yang sudah lama ada, yaitu menempatkan dua pemimpin dengan keahlian yang saling melengkapi untuk pekerjaan tertinggi.

Tapi, CEO GSK Emma Walmsley tidak setuju dengan model kepemimpinan ini. Model ini muncul karena peran CEO dianggap terlalu besar—bahkan tidak berkelanjutan—untuk ditangani satu orang saja.

“Menurut saya, sedikit hal yang lebih menjengkelkan dalam hidup daripada CEO yang mengeluh betapa sulitnya hidup mereka,” kata Emma Walmsley kepada editor Fortune.

Walmsley sudah jadi CEO di GSK, perusahaan obat dari Inggris, sejak April 2017 dan akan berhenti akhir tahun ini. Di bawahnya, GSK memisahkan bisnis kesehatan konsumennya Haleon, mendapat persetujuan untuk vaksin RSV, dan memperluas portofolio pengobatan HIV. Tapi, dia gagal memenangkan hati para investor.

Walmsley yang berusia 56 tahun mengakui bahwa peran CEO itu sangat menuntut, secara pribadi dan profesional. Dia bilang dia harus siap secara mental dan fisik. Tahun lalu saja dia melakukan 38 perjalanan ke AS.

Tapi itu adalah bagian dari tanggung jawab sebagai kepala perusahaan, katanya. Dia menasihati calon CEO untuk memberikan segalanya untuk posisi itu.

“Ini bukan soal menjadi superhero,” kata Walmsley tentang posisi CEO. “Saya tidak tahu apakah ini soal berbagi pekerjaan.”

Spotify adalah perusahaan terbaru yang menggunakan model co-CEO. Mereka menunjuk dua pemimpin untuk menggantikan Daniel Ek di tahun 2026. Comcast dan Oracle juga baru-baru ini mengadopsi struktur co-CEO.

Struktur co-CEO memang jarang, tapi penelitian menunjukkan ini bisa berhasil. Menurut sebuah studi, co-CEO menghasilkan rata-rata return pemegang saham tahunan sebesar 9.5%, lebih tinggi dari CEO tunggal. Masa jabatan co-CEO rata-rata sekitar lima tahun, sama dengan CEO tunggal.

MEMBACA  Eksekutif EA Mengingatkan Kita Mereka Tidak Mengenal Dragon Age atau BioWare

Walmsley bilang model co-CEO bisa berhasil jika perusahaan bisa menciptakan “koktail” dan kombinasi yang tepat. Tapi CEO harus siap untuk menahan semua tekanan dan tidak mementingkan diri sendiri.

“Ini bukan tentang kamu; singkirkan egomu,” katanya. “Ini tentang tim, tentang perusahaan, dan tentang orang-orang yang kamu layani.”