Kalau kamu ketemu sama Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, siap-siap aja. Dia pasti udah baca semua bahan sebelumnya dan bakal kasih perhatian penuh 100% ke topik yang lagi dibahas. Tapi apapun yang terjadi, jangan lihat hape kamu di depannya.
“Jangan pada ngantuk gitu,” kata Dimon waktu ngobrol sama Alyson Shontell, Pemimpin Redaksi Fortune, di Washington, D.C.
“Kalo kamu taruh iPad di depan aku dan keliatannya kamu baca email sama notifikasi, aku bakal bilang, ‘Tutup itu barang!’,” ujar Dimon. “Itu nggak sopan.”
Dan kalo Dimon rasa dia nggak bisa kasih perhatian 100% di rapat seperti dulu?
“Aku harus mundur,” katanya. “Kamu nggak bisa pensiun di tempat aja.”
Menurut Dimon, legenda olahraga kayak Tom Brady nggak pernah ngeluh karena udah lama main dan capek trus minta istirahat. Mereka kasih yang terbaik di setiap latihan dan pertandingan. Sama aja kayak jadi CEO.
“Setiap hari, setiap rapat,” Dimon bilang dia kasih semua yang dia punya.
Dimon yang umurnya 69 tahun adalah salah satu CEO bank Wall Street terakhir yang sukses memimpin saat Krisis Keuangan 2008 dan masih memimpin bank besar sampai sekarang. CEO-ceo dari Goldman Sachs, Morgan Stanley, Bank of America, dan Citigroup semuanya udah diganti sejak waktu itu. Rata-rata masa jabatan CEO di perusahaan finansial di S&P 500 tahun ini adalah 9.1 tahun, bandingin sama rekor Dimon yang 19 tahun di JPMorgan. Isu tentang kapan dia pensiun dan siapa yang gantinya masih terus ada. Tahun lalu, Dimon umumkan bahwa pensiunnya—akhirnya—bukan lima tahun lagi, yang biasa dia bilang kalo ditanya.
Dimon udah bilang bahwa pemimpin berikutnya buat bank nggak perlu jadi orang paling pinter, tapi mereka harus bisa jadi pelatih, dan punya “hati, jiwa, rasa ingin tau, etos kerja, dan rasa hormat,” katanya di podcast bulan lalu.
Tapi, Dimon kasih tau Shontell bahwa dia cinta sama pekerjaannya dan suka sama yang udah JPMorgan capai, kayak kerja sama sama kota-kota, kasih pinjaman ke usaha kecil, kerja sama dengan perusahaan besar, dan di filantropi. Walaupun gitu, Dimon ngaku kadang dia capek dan butuh istirahat.
“Manajemen itu seru banget kecuali dua hal,” Dimon becanda. “Yaitu pelanggan dan karyawan.”
Pada akhirnya, beberapa CEO berhenti karena mereka memang bagus di pekerjaannya tapi mereka nggak suka, tambahnya. Beberapa milih buat nggak mau lanjut lagi. Yang paling penting, rendah hati, belajar tiap hari, nggak cepat puas, dan nggak sombong adalah hal-hal yang bikin perusahaan terus maju, kata Dimon.