Selasa, 19 Maret 2024 – 19:30 WIB
Gajah Sumatera yang bernama Rahman ditemukan dalam kondisi terbaring dan satu gading bagian kiri hilang terpotong, diduga telah mati akibat keracunan, di Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) pada Rabu (10/1/2024). Foto: ANTARA/HO-Balai TNTN.
jpnn.com – Pihak kepolisian masih terus menyelidiki pelaku atau dalang di balik kematian gajah Sumatera yang merupakan binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
“Hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan,” kata Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Riau Kompol Nasrudin saat dihubungi di Pekanbaru, Selasa.
Gajah jantan yang malang, bernama Rahman, pertama kali ditemukan oleh sang Mahout (pawang gajah) dalam keadaan tergeletak lemas dengan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang pada Rabu (10/1). Diduga kuat, gajah Rahman diracuni sebelum akhirnya gading sebelah kiri dipotong.
Sejauh ini, menurut Nasrudin, sudah ada 12 orang yang dimintai keterangan terkait kasus ini. Selain itu, dalam proses penyelidikan, aparat kepolisian juga turut menurunkan anjing pelacak ke lokasi kejadian.
Kanit Tipidter Ditreskrimsus Polda Riau Iptu Joko Sutrisno menjelaskan bahwa anjing pelacak digunakan untuk mencari barang bukti di tempat kejadian dan sekitarnya.
“Kami masih terus melakukan pendalaman penyelidikan secara intensif dan scientific crime investigation. Mohon doanya,” ujar Joko.
Sementara itu, Komunitas For Gajah Rahman mendesak Polda Riau untuk menuntaskan penyelidikan yang telah berlangsung selama dua bulan.
Juru Bicara Komunitas For Gajah Rahman, Fitriani Dwi Kurniasari, menjelaskan bahwa publik perlu mengetahui perkembangan terbaru terkait kasus kematian gajah Rahman.
Polisi masih terus menyelidiki pelaku atau dalang di balik kematian seekor gajah Sumatera binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News