Kalsih Raih Valuasi Rp 78 Triliun Usai Polymarket Dapat Dukungan Rp 125 Triliun dari NYSE

CEO Kalshi Tarek Mansour di acara StrictlyVC 2025. | Kredit Gambar: TechCrunch

Kalshi, yaitu pasar prediksi yang memungkinkan orang bertaruh pada kejadian masa depan, mengumumkan mereka sudah dapat dana lebih dari $300 juta dengan valuasi $5 miliar. Nilai perusahaan ini naik 2,5 kali lipat sejak penggalangan dana terakhirnya cuma tiga bulan lalu, yang waktu itu valuasinya $2 miliar.

Modal baru ini datang dari investor yang sudah ada, Sequoia Capital, dengan investor baru Andreessen Horowitz ikut memimpin putaran ini. Paradigm Ventures, CapitalG, dan Coinbase Ventures juga ikut serta.

Kalshi juga mengungkapkan bahwa konsumen di 140 negara sekarang bisa pasang taruhan di platform mereka.

Aktivitas di pasar prediksi ini sedang naik sangat tinggi: Kalshi akan capai volume perdagangan tahunan $50 miliar, meningkat pesat dari volume sekitar $300 juta tahun lalu, menurut laporan New York Times.

Pengumuman dana Kalshi ini datang setelah saingannya, Polymarket, yang beberapa hari sebelumnya mengumumkan telah amankan investasi sampai $2 miliar dari Intercontinental Exchange (ICE), pemilik Bursa Efek New York, dengan valuasi pra-uang $8 miliar. Kesepakatan ini nilai Polymarket di $8 miliar pra-uang, sebuah kenaikan yang sangat besar dari valuasi $1 miliar mereka hanya dua bulan sebelumnya di bulan Agustus.

Baik Kalshi dan Polymarket menjadi terkenal tahun lalu, menarik perhatian besar karena pasar prediksi mereka tentang hasil pemilihan presiden.

Polymarket telah dilarang melayani penduduk AS sejak tahun 2022, setelah kesepakatan dengan CFTC. Pada bulan Juli, perusahaan ini membeli sebuah bursa derivatif dan sebuah lembaga kliring. Langkah ini bantu Polymarket dapat hak untuk masuk kembali ke pasar AS. Bulan lalu, CEO dan pendirinya, Shayne Coplan, bilang di X: “Polymarket sudah dapat lampu hijau untuk beroperasi di USA dari CFTC.”

MEMBACA  Harga Gula Melemah Dipicu Ekspektasi Ekspor Lebih Kuat dari India dan Thailand

Kalshi amankan hak untuk orang Amerika menggunakan platformnya setelah berhasil menggugat CFTC tahun lalu.