Sumber: Thailand, yang melegalkan ganja pada tahun 2022, kini berencana untuk membatalkan keputusan tersebut dan menghentikan pasar ganja rekreasional pada akhir tahun ini.
Beberapa poin penting:
– Rancangan undang-undang yang melarang penggunaan ganja rekreasional sudah diajukan untuk persetujuan kabinet, dengan tujuan penerapan penuh pada akhir tahun 2024, seperti dilaporkan oleh Reuters.
– Dalam langkah baru ini, ganja medis akan tetap legal.
– Para pejabat mengutip perlunya melindungi generasi muda dari dampak negatif ganja.
Situasi terkini:
– Thailand akan melarang ganja rekreasional pada akhir tahun 2024.
– Legalisasi ganja telah memicu booming ekonomi di Thailand, dengan sektor ganja diproyeksikan mencapai nilai $1,2 miliar tahun depan. Bisnis yang berhubungan dengan ganja, festival, dan penggunaan ganja terbuka telah menjadi hal umum di negara tersebut.
– Rancangan undang-undang mengusulkan denda hingga 60.000 baht ($1.670) untuk penggunaan rekreasional, sementara iklan atau kampanye pemasaran terkait penggunaan tersebut dapat mengakibatkan hukuman penjara hingga satu tahun atau denda mencapai 100.000 baht ($2.780).
– Menteri Kesehatan Cholnan Srikaew menekankan dampak negatif ganja rekreasional pada anak-anak Thailand. Beliau mencatat bahwa larangan yang diusulkan bertujuan untuk mengatur penggunaan ganja secara lebih komprehensif setelah kritik terhadap regulasi yang terburu-buru dan terpecah-pecah setelah dekriminalisasi.
Toko ganja ilegal akan ditutup, dengan pemerintah menghimbau untuk menghindari budidaya di rumah, sementara sekitar 20.000 toko yang terdaftar secara legal mungkin akan tunduk pada regulasi yang lebih ketat.
Apa yang akan terjadi selanjutnya:
Unduh Aplikasi NextShark:
Ingin tetap update dengan berita Asian American? Unduh Aplikasi NextShark sekarang juga!