Iran menyambut baik kesepakatan untuk mengakhiri konflik Gaza, namun sekaligus memperingatkan kemungkinan dilanggarnya komitmen-komitmen Israel.
“Teheran mendukung setiap inisiatif yang menghentikan genosida, memastikan penarikan total pasukan pendudukan, dan memungkinkan bantuan kemanusiaan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri pada hari Kamis.
Namun, semua pihak yang terlibat harus tetap waspada terhadap tipu muslihat dan ketidakandalan Israel, menurut kementerian tersebut seperti dilaporkan agen berita ISNA.
Teheran juga menekankan bahwa menjadi tanggung jawab komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban Israel atas apa yang mereka pandang sebagai kejahatan perang dan mengakhiri apa yang dianggap sebagai kondisi bebas hukuman selama beberapa dekade.
Dukungan bagi rakyat Palestina dan kelompok-kelompok militan seperti Hamas merupakan komponen sentral dari doktrin politik luar negeri Iran.
Sejak Revolusi Islam 1979, Teheran tidak mengakui Israel sebagai sebuah negara dan menghindari menyebut namanya, sebaliknya selalu menyebutnya sebagai “rezim Zionis”.