Tragedi Tambang Freeport: Tujuh Pekerja yang Hilang Ditemukan Meninggal di Papua

Timika (ANTARA) – PT Freeport Indonesia secara resmi telah mengumumkan bahwa operasi penyelamatan di tambang Grasberg Block Cave di Tembagapura, Papua Tengah, telah selesai. Hal ini menyusul ditemukannya ketujuh pekerja yang sebelumnya terperangkap sejak tanggal 8 September.

Proses pengambilan korban terakhir dilakukan pada Minggu malam. Setelah 27 hari perjuangan tanpa henti, tim penyelamat PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Polres Mimika, Basarnas, dan BPBD setempat.

Bersama-sama, mereka berhasil menemukan dan mengevakuasi lima pekerja dari lokasi longsor material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, ungkap perusahaan dalam pernyataan resminya pada Senin. “Dengan sangat menyesal, kelimanya ditemukan telah meninggal dunia,” bunyi pernyataan itu.

Kelima korban tersebut adalah karyawan PT Redpath Indonesia: Zaverius Magai, Holong Gembira Silaban, Dadang Hermanto, Balisang Telile (warga Afrika Selatan), dan Victor Bastida Ballesteros (warga Chili). Dua pekerja lainnya, yang dipekerjakan oleh PT Cita Contract, telah ditemukan meninggal lebih dahulu pada Sabtu, 20 September.

Empat dari jenasah yang telah ditemukan akan diterbangkan ke Jakarta pada Senin siang dari Bandara Mozes Kilangin di Timika untuk dimakamkan di kampung halaman masing-masing. Zaverius Magai akan dimakamkan di Kuala Kencana, Timika.

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas musibah ini.

“Mereka bukan hanya rekan sekerja—mereka adalah sahabat dan bagian dari keluarga besar Freeport Indonesia. Tragedi ini membawa duka yang dalam bagi kita semua,” kata Wenas.

“Atas nama saya pribadi dan perusahaan, saya menyampaikan simpati yang mendalam kepada keluarga, yang telah berada di Tembagapura sejak 14 September. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan kita kekuatan dan ketabahan,” tambahnya.

MEMBACA  Profil Maria Corina Machado: Penerima Nobel Perdamaian 2025, Perempuan Pemberani dari Venezuela

Wenas juga memuji upaya tanpa lelah dari tim penyelamat, yang bekerja siang dan malam dalam kondisi yang sangat menantang.

“Operasi berlangsung lama karena lokasinya yang terpencil dan volume material basah yang sangat besar—diperkirakan sekitar 800.000 ton. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, perhatian, dan doa mereka selama masa sulit ini,” tambahnya.

Perusahaan menegaskan komitmennya untuk memberikan dukungan penuh kepada keluarga korban dan memastikan penanganan jenasah mereka dengan layak.

Investigasi komprehensif dan transparan untuk mencari penyebab insiden ini masih berlangsung. Hasilnya akan memandu perusahaan dalam menerapkan langkah-langkah pencegahan agar tragedi serupa tidak terulang di masa depan.