loading…
China memperluas eksplorasi tambang dalam bumi, dampak ekologisnya jadi sorotan. Foto/thenews.com.pk
JAKARTA – Di jantung wilayah China bagian tengah, tersembunyi di bawah kawasan granit yang liar, berdiri sebuah raksasa teknologi. Ini menjadi simbol ambisi agresif negara itu dalam memburu mineral-mineral penting. Sebuah pemancar elektromagnetik berdaya 500 kilowatt, yang areanya sekitar lima kali lipat Kota New York, awalnya dirancang untuk komunikasi kapal selam. Kini, alat ini menjadi ujung tombak strategi eksplorasi mineral China.
Antena raksasa ini, yang merupakan bagian dari proyek Wireless Electromagnetic Method (WEM), bukan cuma keajaiban teknik, tapi juga pertanda bakal adanya gangguan lingkungan dan ketegangan geopolitik.
Sementara dunia berlomba mengamankan pasokan lithium, kobalt, dan unsur tanah jarang untuk teknologi hijau, China sudah jauh melesat di depan. Sistem elektromagnetik berdaya sangat tinggi milik mereka bisa menembus ribuan meter ke dalam kerak bumi. Hasilnya, ditemukan deposit dalam skala yang belum pernah terjadi: deposit emas terbesar di dunia, cadangan litium yang sangat besar, dan bijih uranium dalam jumlah besar.
Baca Juga: Dua Ilmuwan China Terlibat Bio-Smuggling, Universitas Michigan Jadi Sorotan
Seperti dikutip dari Mekong News, Senin (6/10/2025), temuan yang tercatat dalam laporan China Geological Survey itu bikin negara-negara Barat tertinggal jauh. Sementara negara Barat bekerja dengan alat yang dayanya maksimal cuma 30 kW, teknologi China sekarang sudah melampaui 100 kW di hampir semua proyek. Tapi, dominasi teknologi ini datang dengan byaya lingkungan yang sangat besar.
Metode eksplorasi elektromagnetik China mengubah skala dan kedalaman deteksi mineral. Dengan membanjiri bumi menggunakan sinyal berdaya tinggi, para ahli geologi sekarang bisa memetakan badan bijih yang terkubur di kedalaman 500 sampai 2.000 meter—yang mereka sebut sebagai "ruang mineral kedua."
Di tambang tembaga Jiama, Tibet, survei tensor CSAMT berhasil mencapai resolusi sampai lebih dari 3.000 meter, mengungkap pola resistivitas yang berkaitan dengan zona bijih yang kaya.