Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan para Kepala Staf untuk terus meninjau dan memodernisasi struktur organisasi militer sejalan dengan kemajuan teknologi.
Berbicara pada upacara HUT ke-80 TNI di Jakarta, dia menekankan pentingnya beradaptasi dengan era digital, termasuk keamanan siber dan AI, serta mendorong personel untuk terus belajar dan berlatih.
“Jika ada struktur organisasi yang sudah ketinggalan jaman, mereka harus diganti dengan yang lebih cocok untuk melayani kepentingan bangsa,” kata Prabowo, yang bertindak sebagai inspektur upacara.
Perayaan HUT ke-80 ini menampilkan flypast pesawat tempur yang membawa bendera nasional Indonesia, bendera Kementerian Pertahanan, dan bendera tiga angkatan militer. Akrobatik udara dengan jejak asap merah-putih menerangi langit Jakarta, diiringi oleh band drumbel akademi militer dan ribuan pasukan yang berbaris.
Menurut Mayor Jenderal (Marinir) Freddy Ardianzah, Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, total 1.047 alat utama sistem pertahanan ditampilkan, termasuk kendaraan taktis, unit artileri, helikopter, pesawat tempur, dan pesawat angkut.
Sekitar 133.480 personel ikut serta dalam upacara ini, terdiri dari kontingen militer dan sipil, unit simulasi tempur, pasukan payung, penerbang, kru parade, dan pasukan pengamanan.
Memperingati delapan dekade Tentara Nasional Indonesia, perayaan tahun ini membawa pesan utama dari Presiden Prabowo: kemampuan pertahanan Indonesia harus berkembang seiring kemajuan ilmu pengetahuan untuk memastikan TNI tetap menjadi penjaga teguh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“TNI adalah tulang punggung pertahanan Indonesia dan penjamin kedaulatan kita,” tegasnya.
Berita terkait: Prabowo reaffirms TNI’s role as backbone of national defense
Berita terkait: Prabowo urges military to safeguard Indonesia’s natural wealth
Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025